Presiden: Jadi Tuan Rumah Olimpiade Bukan Untuk Gagah-Gagahan

- 5 November 2020, 06:15 WIB
Presiden Joko Widodo saat memberikan pengantar dalam Rapat Terbatas (Ratas) Rencana Pencalonan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 yang disiarkan di Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 4 November 2020.
Presiden Joko Widodo saat memberikan pengantar dalam Rapat Terbatas (Ratas) Rencana Pencalonan Indonesia Menjadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 yang disiarkan di Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Rabu 4 November 2020. /Tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden

CerdikIndonesia - Kesuksesan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games maupun Asian Para Games di tahun 2018 silam membuka rasa percaya diri sekaligus membuka mata dunia bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan perhelatan internasional. Kesuksesan tersebut memicu Indonesia untuk mencalonkan diri menjadi tuan rumah ajang yang lebih besar, yaitu Olimpiade Tahun 2032.

Baca Juga: Menpora: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032

“Asian Games maupun Asian Paragames di 2018 telah sukses kita selenggarakan. Ini membuka rasa percaya diri, juga membuka mata dunia bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah yang baik dalam event internasional. Oleh sebab itu, 2018 kita secara resmi telah mencalonkan untuk menjadi tuan rumah olimpiade di tahun 2032,” ujar Presiden Joko Widodo pada Rapat Terbatas yang dilakukan secara daring, Rabu (4/11) pagi.

Baca Juga: Presiden: Jadikan Pandemi sebagai Momentum Perbaikan Ekosistem Pendidikan Nasional

Diingatkan Presiden, tujuan Indonesia menjadi tuan rumah olimpiade bukanlah untuk gagah-gagahan melainkan untuk meningkatkan citra dan martabat bangsa. “Menjadi tuan rumah olimpiade ini bukan sesuatu untuk gagah-gagahan tapi salah satu cara untuk meningkatkan citra dan martabat bangsa,” tegasnya.

Untuk itu, Presiden meminta agar pencalonan ini dijadikan momentum untuk  menata diri serta memperbaiki berbagai hal yang selama ini masih kurang. “Mulai dari penyiapan infrastruktur keolahragaan, kemudian yang berkaitan dengan prestasi atlet, peningkatan visibilitas global sebagai kota penyelenggara, dan lain sebagainya,” ujarnya.

Baca Juga: Lebih Baik Dari Rata-rata Dunia, Presiden: Kasus Aktif Harus Terus Ditekan

Lebih lanjut, Kepala Negara memerintahkan jajarannya untuk mempelajari norma baru yang ditetapkan IOC (International Olympic Committee) untuk penyelenggaraan olimpiade yang lebih sederhana dan hemat biaya.

“Kelihatannya filosofi yang baru ini, olimpiade bukan lagi untuk menunjukkan gebyar kemewahan, tetapi sejauh mana kreativitas (dan) inovasi itu bisa dilakukan dalam mengimplementasikan norma baru yang diharapkan lebih hemat biaya dan lebih sederhana,” terangnya.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x