Ariston mengungkapkan sentimen positif tersebut menjadi pendorong lemahnya dolar AS, namun pasar akan tetap waspada terhadap dinamika seputar stimulus itu.
Menurut Ariston, dolar AS akan kembali menguat apabila stimulus parsial yang Trump ungkapkan kembali terhambat.
Baca Juga: Gubernur Ini Peduli Dengan Pendemo UU Ciptaker, Ridwal Kamil Surati Jokowi
“Dari dalam negeri sendiri, pasar mungkin mewaspadai gejolak rekasi terhadap UU Cipta Keja,” ungkap Ariston.
Ariston juga memperkirakan bahwa rupiah hari ini masih berpotensi menguat pada kisaran Rp 14.650 perdolar AS hingga Rp 14.800 per dolar AS.