Network
CERDIK INDONESIA.com - Calon Presiden Indonesia, Anies Baswedan, kembali menjadi sorotan media asing, kali ini oleh South China Morning Post (SCMP) dari Hong Kong.
Dalam berita khusus yang diterbitkan oleh SCMP membahas potensi pengaruh kritik Anies terhadap Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara terhadap elektabilitasnya dalam pemilihan presiden 2024 di Indonesia.
Menurut SCMP, Proyek Nusantara merupakan proyek warisan terbesar dari Presiden Joko Widodo, yang direncanakan untuk menggantikan Jakarta sebagai pusat pemerintahan.
SCMP mencatat bahwa Anies, salah satu dari tiga kandidat presiden, secara tajam mengkritik Nusantara, menyatakan bahwa proyek tersebut dapat memperburuk kesenjangan sosial yang sudah ada di Indonesia.
"Proyek warisan terbesar Presiden Indonesia Joko Widodo adalah pembangunan ibu kota baru, Nusantara, yang dimaksudkan untuk menggantikan kota Jakarta yang padat dan tenggelam sebagai pusat pemerintahan negara," tulis media SCMP yang dikutip Cerdik Indonesia pada Kamis, 7 Desember 2023.
Anies menyatakan bahwa yang dibutuhkan saat ini adalah pemerataan pertumbuhan, dengan pembangunan yang tidak hanya terfokus pada satu lokasi.
Dia berpendapat bahwa pembangunan di satu tempat saja dapat menyebabkan ketimpangan baru, dan ia berencana untuk mendorong pengembangan di berbagai lokasi, termasuk desa, kota kecil, dan kota menengah di seluruh Indonesia.
Artikel SCMP juga mencantumkan pernyataan Ketua Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, yang mendukung Anies. Syaikhu menyatakan bahwa jika Anies memenangkan pemilu, rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta akan dibatalkan.
Meskipun Anies sudah beberapa kali mengkritik Proyek Nusantara, pernyataannya kali ini dianggap sebagai salah satu serangan paling tajam terhadap Presiden Joko Widodo.
Dalam konteks politik Indonesia yang semakin memanas menjelang pemilihan presiden Februari 2024, isu Nusantara dianggap kontroversial, dengan hasil survei yang bervariasi mengenai dukungan masyarakat terhadap proyek ini.
Para pengamat menyebut bahwa Anies mungkin menggunakan isu Nusantara sebagai fokus kampanye, meskipun kemenangan tampaknya sulit, mengingat posisinya yang selalu berada di peringkat ketiga dalam jajak pendapat terbaru.
Namun, SCMP juga mencatat bahwa Anies telah berhasil memenangkan pemilu sebelumnya dengan memanfaatkan isu-isu tertentu, seperti yang terjadi dalam pilkada DKI Jakarta pada tahun 2017.***
