Jurnalis Perlu Dibekali Ilmu Mencari Fakta, Dosen Ini Sebut Anak Muda Bisa Ajak Ratusan Orang Bersihin Sampah

- 29 Agustus 2023, 12:36 WIB
Jurnalis senior Deni Yudiawan memaparkan materi Eco Journalism dalam Journalist Camp PRMN X Eiger 2023.
Jurnalis senior Deni Yudiawan memaparkan materi Eco Journalism dalam Journalist Camp PRMN X Eiger 2023. /Dok PRMN

CerdikIndonesia - Informasi Hoax semakin menjamur dinegeri tanah air ini, sangat susah mendapatkan informasi yang baik. 

Semakin gampangnya, khalayak menyebarkan informasi melalui media sosial, semakin gampang orang-orang berbohong. 

Hoax merupakan etika yang buruk dikonteks informasi dalam era digitalisasi informasi.

Baca Juga: TERUNGKAP! Polisi Tangkap Penyebar Video Hoax Ade Armando Meninggal Dikeroyok, Ini Nama Lengkapnya

 

Generasi muda ataupun milenial, pengguna tertinggi dalam menggunakan media sosial sudah saatnya menjadi corong informasi.

Terlebih, dalam memberikan data-data bencana alam, ada bencana langsung share melalui media sosial, tanpa mengetahui kebenaran peristiwa.

Tingginya trand anak muda menggunakan teknologi, menyulitkan pemerintah untuk cros check. 

Praktisi Ilmu Komunikasi, Universitas Pasundan Deni Yudiawan menjelaskan, peran anak muda terkait isu lingkunganyang saat ini menjadi sorotan adalah Pandawara Group.

Baca Juga: Waspada Hoax! Website Palsu PeduliLindungi, Kemenkoinfo: Situs Resmi Pedulilindungi.id

 

“Pandawara Group bisa mengajak ratusan orang untuk membersihkan sampah di berbagai tempat karena the power of netizen. Sementara, pemerintah belum tentu bisa mengatasi masalah tersebut dengan cepat,” tutur Deni, di acara Journalism Camp PRMN x Eiger di Sari Ater Campervan Park, Ciater, pada Kamis 24 Agustus 2023.

Dengan kekuatan era hari ini, anak muda bisa mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan sekitar. 

“Fungsi utama jurnalisme itu adalah memberikan gambaran pada masyarakat agar mereka bisa mengambil keputusannya sendiri” kata Deni.

Maka, seorang jurnalis ingin menyebarkan informasi, maka membutuhkan informasi fakta.

Baca Juga: HOAX! Kartu Pakerja Gelombang 12 Telah Dibuka, Simak dan Cek Kebenerannya di Sini

“Tapi, kita harus kasih beberapa fakta, supaya masyarakat bisa memutuskan sendiri apa yang terbaik buat mereka. Nah, lalu bagaimana masyarakat bisa memutuskan sesuatu kalau fakta atau datanya itu tidak ada?” sebut Deni. 

Pemerintah sudah menyiapkan flatpom untuk memberikan informasi berlandaskan fakta dilapangan.

Dikutip dari Jabar Saber Hoaks, pada tahun 2019, hoax paling tinggi di media itu adalah tentang bencana.

“Hal tersebut disebabkan tingkat literasi masyarakat yang rendah ditambah berita hoax yang semakin banyak. Sementara informasi itu seharusnya diverifikasi terlebih dulu oleh jurnalis,” ujarnya. 

“Saya ingin memberikan gambaran tentang demand. Jadi bagaimana netizen atau orang-orang Indonesia itu kecenderungannya terutama lingkungan dalam mungkin 2 tahun terakhir berdasarkan riset dari Google Indonesia yaitu, tentang bagaimana kecenderungan orang mencari di mesin pencari,” imbuhnya.

Diketahui, Kementerian Informasi dan Informatika, mentampaikan bahwa website resmi untuk memerangi informasi hoax adalah TurnBackHoax. 

Website Situs ini terbilang masih baru, dibuat pada bulan November 2016. Informasi yang ditulis di Turnbackhoax ini merupakan rangkuman serta arsip dari diskusi yang dilakukan di grup Forum ANti Fitna, Hasut, dan Hoax (FAFHH). 

Ada tiga kategori tulisan di sini, yakni hoax, hasut, dan fitnah. Informasi hoax, hasut, dan fitnah yang ditulis di situs ini pun beragam. Mulai dari informasi terkait dengan politik, agama, dan hal-hal lainnya.

***

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah