Inisiasi Pemprov Aceh Terjadi Kontra Stiker Miskin. Ini Pandangan Dosen ?

- 27 Agustus 2020, 10:27 WIB
Vera Marisa, S.Pd., M.Hum
Vera Marisa, S.Pd., M.Hum /

CERDIKINDONESIA_ Baru baru ini publik tercengang terhadap Edaran Gubenur Aceh No. 540/9186 Tahun 2020 yang menuai kontra dari masyarakat Aceh khususnya pengguna Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pada dasarnya BBM bersubsidi ini layak digunakan oleh masyarakat dengan grafik ekonomi menengah kebawah dengan harga terjangkau dan mudah di peroleh oleh masyarakat Indonesia terkhusus masyarakat Aceh. Mengapa memilih yang bersubsidi? Jelas bahwa alokasi keuangan masyarakat kita untuk kebutuhan sehari-harinya untuk keberlangsungan hidup mereka. Namun disisi lain nyatanya bahan bakar premium bersubsidi itu susah di dapat oleh masyarakat.

Baca Juga: Lina Marlina Ruzhan Hadiri Konfercab Muslimat NU Kabupaten Bogor

Menurut Vera Marisa, S.Pd., M.Hum Dosen STIT Al Hikmah Tebing Tinggi "permasalahan itu, muncul lagi aturan baru yang membuat tercengang, stiker yang di rekatkan di pengguna mobil yang ingin menggunakan bahan bakar bersubsidi itu, akan tetapi berdasarkan hal yang terjadi dilapangan banyak masyarakat mendadak miskin, artinya pengguna mobil mewah tak malu menggunakan stiker tersebut. Padahal jika dilihat dari kacamata publik tidak mungkin mobil mewah tidak mampu membeli bahan bakar non subsidi. Anehnya terletak di bagian itu".

Baca Juga: Giring Calonkan Diri Jadi Presiden 2024, Dicky Chandra: Semoga Bukan Pencitraan

Berdasarkan phenomena di atas jelas bahwa kebijakan tersebut tersebut tidak tepat sasaran, tidak ada perbedaan antara si kaya dan si miskin, apa maksud dari kebijakan ini? Berusaha membenahi kemiskinan atau penindasan?. Pemerintah harus mengkaji ulang program ini dengan sebaik mungkin agar tidak menjadi sebuah lelucon publik, bisa bisa kita semua masyarakat Aceh khususnya menjadi bahan percobaan pemerintah dalam hal ketidakwajaran.

Ditambahkannya, saya berharap dan publik berharap adanya sosialisasi hal ini terlebih dahulu kepada publik, agar result nya tidak menimbulkan hal negatif, kasihan masyarakat diburu dihantui hal yang tidak wajar. Masyarakat butuh pembaharuan yang positif serta inovasi yang membangun, bukan sebuah keterpurukan Ujarnya.

Baca Juga: Ini Sindiran Solutif Bu Tejo untuk Raffi Ahmad

 

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x