Network
CERDIK INDONESIA – Sangat kretif dan inovatif, warga bercocok tanam di Gang Neglasari, RT 2-RW 2, Kelurahan Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi.
Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, lahan yang sempit tidak menjadikan warga pesimis. Namun lahan yang terbatas, sepanjang lorong gang yang sempit di gang Neglasari hanya sekiatran 2 meter bisa dijadikan sebagai kebun anggur oleh warga tersebut.
Tidak hanya di area gang, warga juga menanam tanaman anggur melalui rangka baja ringan dan pagar rumah warga. sehingga kampung anggur tersbut bisa dijadikan motivasi bagi masyarakat lain untuk berkreativitas.
Titan Rochmutoarawan, salah satu penggagas kampong anggur mengatakan bahwa ide menyulap lorong dan gang tersebut yang dijadikan kebun anggur dimulai pada awal tahun 2023.
"Pengurus RT punya keinginan untuk membuat Kampung Anggur dengan tujuan kemandirian ekonomi," ujarnya, Minggu, 21 Mei 2023.
Digagasnya ide kamung anggur tersbut adalah untuk meningkatkan perekonomian warga. Sehingga warga berantusias ikut menanam tanaman anggur.
Baca Juga: Sopir Odong-Odong Perkosa Gadis Sebanyak 4 Kali Hingga Hamil 3 Bulan di Kalideres Jakarta Barat
Setelah itu, masyarakat mulai mencoba mengususlkan kepada pemkot Cimahi agar mendapatkan bantuan dana. Akhirnya pada November 2022 kampung anggur mulai terelaisasi dengan bantuan dana dari pemkot Cimahi dan uang urunan masyarakat tersebut.
Setelah terealsisasi kampung anggur itu, maka dibentuklah (KWT) kelompok Wanita Tani sebagai pengellanya bersama pengurus RT. Karena kalau tidak ada pengelola takutnya kampong aggur tidak bisa bertahan lama.
"Kita juga bentuk KWT yang isinya kaum ibu-ibu. Dibantu sama bapak-bapak yang ikut mengurus secara teknis," ucap Titan.
Ia juga mengungkapkan kenapa memilih anggur bukan yang lain, karena anggur memeiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi hal tersebut berguna bagi ekonomi masyarakat.
Selain mengenai nilai ekonomi, anggur juga terlihat estetik untuk dapat mewarnai keindahan lorong gang di wilayah tersebut.
Ia mengungkap alasan warga memilih anggur sebagai tanaman yang dikembangkan dan menghijaukan lorong gang di wilayahnya. "Anggur memiliki nilai ekonomi dan estetika yang cukup tinggi. Dengan nilai ekonomi yang tinggi itu, pengurus berharap bisa mendongkrak perekonomian warga. Minimal, bisa terbebas dari iuran sampah dan air," tuturnya.
Baca Juga: AKBP Achiruddin Hasibuan Mengantongi Uang dari Gudang Solar yang Ilegal
"Anggur ini kan bisa didesain, bisa diatur. Bisa di gang, pekarangan rumah yang sempit pun bisa. Kalau buah yang lain kan susah," ucapnya.
Selain buah, bagian daun juga bisa diolah menjadi berbagai olahan seperti keripik. "Buahnya bisa dikonsumsi, begitu juga daunnya. Ke depannya kita jual bibit," tuturnya.
Anggur bisa diatur dan di tepatkan dimana saja sehingga memudahkan untuk mendesain di area gang. Serta tak hanya buahnya yang bisa diolah bahkan daunnya juga.
Baca Juga: Korban Dipukul Hingga Kejang-kejang, Polres Cimahi Sedang Mencari Pelakunya
"Ada 40 jenis, yang sudah dibuahkan baru ada beberapa seperti jenis anggur jupiter, ninel, gosbi, akademik, tamaki, sansakerta. Warga sudah mulai bisa memanen," katanya.
"Kalau warga mau, bibitnya kita sediakan dan dibantu cara pemeliharaannya untuk ditanam di lahan milik masing-masing. Dari awalnya hanya kawasan RT lalu didorong Pemkot Cimahi jadi meluas hingga seluruh wilayah RW. Dengan bertanam anggur, kita bisa memanfaatkan lahan sekecil apapun menjadi produktif dan menambah penghijauan juga," tuturnya.
Kedepannya akan menanamkan berbagai jenis buah anggur untuk menunjukkan kemajuan kampong anggur ini, dengan bertanam anggur, manfaatnya bisa ditempatkan diarea mana saja dan sekecil apapun lahannya.***
