Sejarah Mainan Lato-lato, Ternyata Sudah Jadi Permainan dari Zaman Soekarno

- 31 Desember 2022, 12:45 WIB
Cara memasang lato lato dan cara memegang lato lato
Cara memasang lato lato dan cara memegang lato lato /Maria Nofianti / PORTAL PURWOKERTO

CERDIK INDONESIA - Akhir-akhir ini banyak anak-anak dan bahkan orang dewasa yang meramaikan permainan lato-lato.

Bahkan saking viralnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil) tertangkap kamera pernah memainkan mainan anak tersebut.

Namun tahukah kamu, lato-lato ternyata merupakan mainan yang sudah ada sejak dulu lhoo.

Merangkum dari berbagai sumber, mainan viral lato-lato juga disebut dengan clackers ball. Clackers ball sendiri merupakan pendulum dengan dua bola pemberat serupa yang terikat pada sebuah tali dengan cincin di atasnya.

Baca Juga: Tampil Beda, Berikut Referensi Ucapan Tahun Baru 2023

Dalam sejarahnya, lato-lato disebutkan telah ada sejak tahun 1960-an dimana pada tahun tersebut masih merupakan era kepemimpinan Presiden Pertama RI IR Soekarno.

Pada zaman tersebut lato-lato ternyata telah populer pada masanya. Ketika dimainkan, latto-latto akan menimbulkan bunyi 'klak' yang khas dan memuaskan.

Pada tahun 1960-1970, awalnya mainan lato-lato terbuat dari bahan kaca. Akibatnya, sejumlah anak di Amerika Serikat (AS) mengalami cedera di bagian mata.

Insiden itu menyebabkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) melarang permainan tersebut beredar pada tahun 1966. Keputusan itu didukung oleh sejumlah komunitas dan organisasi untuk mencegah kebutaan (Society for the Prevention of Blindness) akibat lato-lato.

Baca Juga: Ronaldo Resmi Pindah ke Klub Arab Saudi, Ini Rincian Gaji Fantastis CR7, Bisa Beli Mobil Baru Tiap Hari

Setelah itu, bahan dari mainan tersebut diganti menjadi plastik. Sayangnya, permasalahan tidak terselesaikan karena plastik juga bisa pecah.

Hanya saja, pada dasarnya risiko yang ditimbulkan lato-lato plastik tidak separah bahan dasar kaca. Sedangkan saat ini latto-latto merupakan mainan pendulum yang memiliki dua buah bola pemberat dengan ukuran sama.

Kedua bola pemberat tersebut terikat seutas tali dengan cincin pada bagian atasnya. Permainan ini sebenarnya memiliki tujuan utama untuk membuat bola saling beradu dengan suara sekeras mungkin dan secepat mungkin.

Baca Juga: Tahan Dulu! Meski Status PPKM Dicabut, Presiden Jokowi Berikan Syarat Ini

Cara memainkan permainan yang disebut juga dengan nok-nok dan latto-latto ini cukup mudah, hanya saja pemain perlu menggerakkan tangan untuk menyeimbangkan kedua bola latto-latto agar saling berbenturan. Dan benturan tersebut akan menimbulkan bunyi yang khas.

Walau begitu, saat pertama kali memainkan latto-latto agaknya banyak pemula yang kesulitan. Jadi, diperlukan latihan yang sering untuk memainkan mainan ini.***

 

Editor: Yuan Ifdhal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x