CerdikIndonesia - Indonesia sedang menghadapi bencana PHK besar-besaran oleh perusahaan asal dalam negeri.
Beberapa perusahaan yang sudah melakukan PHK diantaranya, PT GoTo Gojek Tokopedia sebanyak 1.300 orang atau 12% dari total karyawan.
Selain itu, ada juga PHK yang dialami oleh Ruang Guru. Menurut GoTo disampaikan bahwa PHK tidak dapat dihindari.
"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan sehingga terus memberikan dampak positif bagi jutaan konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang," sebut perusahaan.
Berikut ini daftar perusahaan yang melakukan PHK:
1. Shopee Indonesia.
Perusahaan market place ini sudah melakukan PHK lebih duluan. Perusahaan yang mengggunakan teknologi ini, melakukan PHK pada hari Senin 19 September lalu.
Bagi karyawan Shopee tetap diberikan pesangon berdasarkan aturan perundang-undangan plus 1 bulan gaji.
2 Indosat Ooreddo Hutchinson
Perusahaan yang fokus pada jaringan telekomunikasi ini, melalukan PHK pada hari Jumat 23 September 2022 lalu.
Indosat juga menjanjikan akan memberikan uang pesangon kepada karyawan yang kena PHK.
3. GoTo (Gojek Tokopedia)
Perusahaan aplikasi ini, telah melakukan PHK karyawan sebanyak 1.300 karyawan.
Pihak perusahaan, menjanjikan akan memberikan uang pesangon serta dukungan finansial berupa tambahan satu bulan gaji.
"Karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi. Lebih dari itu, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial, antara lain berupa tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu)," sebut pertanyaan perusahaan.
4. Ruangguru.
Aplikasi yang berfokus pada sistem belajar mengajar online ini, mengumumkan sudah melakukan PHK besar-besaran kepada karyawannya.
Hal itu disampaikan oleh Tim Corporate Communication Ruangguru.
"Hari ini Ruangguru melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan sebagian pegawai Ruangguru. Terdapat ratusan pegawai Ruangguru yang terdampak dari pemutusan hubungan kerja ini. Keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis," sebut perusahaan.
***