Network
CERDIKINDONESIA - Berikut ini disajikan informasi link nonton Preman Pensiun 7 episode 10 di RCTI malam ini, Rabu 26 Oktober 2022.
Preman Pensiun 7 ini masih menjadi tontonan yang paling banyak ditonton oleh pemirsa setianya dengan rating paling baik berada diurutan pertama.
Preman Pensiun 7 kembali tayang dengan episode 10 yang akan disajikan malam ini. Preman Pensiun 7 ini selalu dinantikan olrh para penonton karena ceritanya yang semakin seru dan membuat penasiaran para penontonnya.
Preman Pensiun 7 episode 10 malam ini, akan menceritakan tentang nasib sial Saep yang selalu gagal mencopet.
Selain itu, artikel ini juga akan memberikan akses link nonton Preman Pensiun 7, yang akan tayang pada pukul 19.00 WIB malam ini, Rabu 26 Oktober 2022 di RCTI.
Bagi yang ingin menonton salah satu sinetron di RCTI tersebut, bisa mengakses link nonton Preman Pensiun 7 KLIK DI SINI
Setelah link nonton Preman Pensiun 7, maka di bawah ini pembahasan prediksi sinopsis untuk episode 10 di RCTI malam ini, Rabu 26 Oktober 2022.
Untuk Preman Pensiun episode 10 malam ini, diprediksi Yayat masih berikeinginan untuk membalaskan dendam kepada Didu.
Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini, Rabu 26 Oktober 2022: Saksikan Cinta Setelah Cinta hingga Soccer Center
Selanjutnya, permasalahan kisah cinta Safira juga kian menonjol, apalagi dengan hadirnya orang ketiga dan Roy yang selalu sibuk.
Pada Preman Pensiun 7 episode sebelumnya, pencarian pencopet yang meresahkan pasar belum ada kemajuan.
Itu karena Ubed yang selalu menyembunyikan keberadaan Saep, dengan alasan kasihan padanya.
Hasil curian Saep yang telah dirampas, membuatnya kehilangan uang untuk makan hingga rasa trauma untuk kembali mencopet.
Saat Saep hendak kembali mencopet, sayangnya ia malah mengalami kegagalan bahkan hasil yang didapat tidak banyak.
Seperti pada saat Agus dan Yayat kebetulan makan bersama Saep, Yayat malah kena copet, dimana dalam dompet hanya ada uang 5000 rupiah.
Di sisi lain kisah perjuangan untuk merubah diri dari kang Gobang masih berlanjut.
Saat Iwan datang ke kontrakan Ubud, ia merasa pekerjaan kang Gobang tidak terlalu cocok untuknya. Namun, kang Gobang merasa tidak ada lagi jalan selain itu, untuk mendapatkan uang.*** (Nida H)
