Timbulkan Perpecahan Bangsa! Ini yang Dikatakan FKPT Lampung Ustadz Surahman Terkait Narasi Kebencian

- 29 Juli 2022, 00:20 WIB
Ustadz Surahman Sebut Narasi Kebencian Timbulkan PerpecahanTimbulkan Perpecahan Bangsa
Ustadz Surahman Sebut Narasi Kebencian Timbulkan PerpecahanTimbulkan Perpecahan Bangsa /ANTARA

CERDIK INDONESIA – Ustadz Suparman Abdul Karim yang merupakan Ketua Bidang Agama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung berharap peran para tokoh agama dapat lebih ditonjolkan dan tegas dalam hal mengarahkan umat ke jalan yang benar, bukan justru menjadi provokator yang justru menjerumuskan umat kepada hal yang negative.

Ketua FKPT Provinsi Lampung Ustadz Suparman, mengatakan bahwa narasi kebencian dapat menimbulkan perpecahan bangsa

Lanjutnya ia mengatakan bahwa sebagai seorang tokoh publik, katanya, para pemimpin bangsa seharusnya sudah harus bisa menjadi teladan yang baik yang mampu memberikan contoh teladan dan mengayomi masyarakat.

Fenomena elite politik dan tokoh nasional yang justru terjerat pada kasus penyebaran narasi ujaran kebencian sangat disayangkan karena dapat berujung pada perpecahan di masyarakat, kata Suparman Abdul Karim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, pada Kamis, 28 Juli 2022.

“Ketika mereka memperjuangkan aspirasinya, keinginan, dan tujuan sesuai dengan aturan yang ada; maka itu di jalur yang benar. Tetapi ketika hal itu diperjuangkan dengan cara yang salah, menebar kebencian; maka ia tidak akan pernah mendapat kemenangan melainkan kehinaan,” kata Suparman.

Baca Juga: Ini Doa Niat Puasa Tasu'a dan Asyura, Ingat Tanggal 9 dan 10 Muharram 1444 H

Ujaran kebencian merupakan ekspresi dari kebencian itu sendiri, katanya, termasuk penyakit hati yang sangat merusak pribadi. Jika terus dibiarkan, menurutnya, maka ujaran kebencian justru akan menjadi persoalan ketika diekspresikan secara liar, khususnya di media sosial.

“Ketika itu diekspresikan secara liar, di media sosial, dan direspons orang banyak; maka akan memengaruhi banyak orang. Yang pro akan terus menyebarkan kebencian, yang kontra akan memunculkan reaksi negatif terhadap kebencian yang disebarkan,” jelasnya.

Dalam perspektif agama, katanya, membicarakan keburukan orang lain dosanya lebih kejam dari berzina. Sedangkan, ketika yang dibicarakan atau disampaikan tidak sesuai fakta, maka fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan, sehingga dibutuhkan suatu gerakan hijrah dari narasi ujaran kebencian dan pemecah belah.

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah