Waduh! Berbeda dengan Kasus Covid-19 Indonesia yang Sudah terkontrol, Kondisi Korea Utara Semakin Parah

- 18 Mei 2022, 09:43 WIB
Kim Jong Un pimpin rapat, setelah dua tahun terutup soal Covid 19 di negerinya.
Kim Jong Un pimpin rapat, setelah dua tahun terutup soal Covid 19 di negerinya. /Metro.co.uk/AFP/

Kepala kedaruratan WHO Dr. Michael Ryan mengatakan setiap penularan yang tidak terkendali di negara-negara seperti Korea Utara dan Eritrea dapat memicu munculnya varian baru.

Akan tetapi WHO tidak berdaya untuk bertindak kecuali negara-negara menerima bantuannya.

Korea Utara sejauh ini mengabaikan tawaran saingannya Korea Selatan untuk menyediakan vaksin, obat-obatan dan tenaga kesehatan.

Akan tetapi para ahli mengatakan Korea Utara mungkin lebih bersedia untuk menerima bantuan dari sekutu utamanya China.

Pemerintah Korea Selatan mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi laporan media bahwa Korea Utara menerbangkan beberapa pesawat untuk membawa kembali pasokan darurat dari China pada hari Selasa.

Pejabat Korea Utara selama pertemuan hari Selasa terus mengungkapkan keyakinan bahwa negara itu dapat mengatasi krisis itu sendiri.

Dengan anggota Politbiro membahas cara-cara untuk “terus mempertahankan peluang bagus di bidang pencegahan epidemi secara keseluruhan,” kata KCNA.

Sementara Kim terlihat mengenakan topeng untuk pertama kalinya setelah Korea Utara mengakui infeksi COVID-19 pekan lalu, foto-foto media pemerintah dari pertemuan hari Selasa menunjukkan anggota Kim dan Politbiro terlibat dalam diskusi tanpa busana, dalam kemungkinan ekspresi percaya diri.

Wabah COVID-19 Korea Utara terjadi di tengah aksi provokatif dalam demonstrasi senjata, termasuk uji coba pertama rudal balistik antarbenua dalam hampir lima tahun.

Dalam sebuah ambang batas yang bertujuan memaksa Amerika Serikat untuk menerima gagasan Korea Utara sebagai kekuatan nuklir dan menegosiasikan konsesi ekonomi dan keamanan dari posisi yang kuat.

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x