Inflasi Global Tengah Besar-Besarnya, Kemenko Perekonomian Indonesia: Indonesia Aman dan Stabil

- 31 Januari 2022, 20:42 WIB
Inflasi Indonesia Aman dan Stabil
Inflasi Indonesia Aman dan Stabil /

CERDIK INDONESIA - Omicron sedang marak-maraknya, begitu pula dengan kasus Covid-19 keseluruhan di Indonesia yang sudah mencapai 10.185 kasus per-Senin (31 Januari 2022). 

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Usus Trending Nomor Satu di Twitter Setelah Jimin BTS Diinformasikan Usus Buntu Akut

Pandemi, tidak hanya mengguncang Indonesia, tetapi juga dunia. Di tengah masa pandemi, global mengalami inflasi besar-besaran yang diakibatkan supply-demand imbalance dan juga krisis energi. Negara-negara maju seperti Singapura, Euro Area, dan Amerika Serikat adalah segelintir dari negara yang mengalami kenaikan inflasi. Untuk Singapura mengalami peningkatan sebesar 3,8 persen, Euro Area Sebesar 4,9 persen, dan Amerika Serikat sebesar 6,8 persen per-November 2021. 

Di tengah tekanan inflasi di berbagai negara maju tersebut, laju inflasi Indonesia pada tahun 2021 masih terkendali pada level yang rendah dan stabil, serta berada di bawah kisaran target sebesar 3±1 persen yang telah ditetapkan. Realisasi inflasi pada tahun 2021 tercatat sebesar 1,87 persen atau naik dari realisasi tahun 2020 yang sebesar 1,68 persen. Hasil pengendalian ini tidak terlepas dari koordinasi yang kuat antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga.

​Inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Pencapaian realisasi inflasi tahun 2021 didukung oleh inflasi volatile food (VF) yang masih terjaga ditengah peningkatan inflasi administered prices (AP) dan masih terbatasnya inflasi inti,” ungkap Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, di Jakarta, Senin (3/01).

Secara bulanan, inflasi Desember 2021 meningkat sesuai dengan tren musiman dengan realisasi sebesar 0,57 persen (mtm), yang dipengaruhi oleh pergerakan seluruh komponen inflasi dan merupakan angka tertinggi sepanjang tahun 2021.

Komponen VF pada Desember 2021 mengalami inflasi 2,32 persen (mtm) atau 3,20 persen (yoy) dengan andil 0,38 persen. Beberapa komoditas VF yang dominan menyumbang terhadap inflasi Desember 2021 antara lain cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabai merah.

Baca Juga: Jimin BTS Positif Covid-19 dan juga Usus Buntu Akut, Fans Khawatir dan Banjiri Dukungan Hingga Trending

Secara tahunan, inflasi VF terjaga sesuai rentang sasarannya yang disepakati dalam High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat (HLM TPIP) pada 11 Februari 2021 yakni dalam kisaran 3% sampai dengan 5 persen.

Halaman:

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah