Imunisasi BIAS Bikin Para Ibu Pusing, Apa itu Vaksin BIAS Serta Manfaatnya Bagi Kesehetan? Ayo Simak

- 16 Desember 2021, 17:15 WIB
Ilustrasi - Bagi warga kecamatan Warungpring, kabupaten Pemalang, yang belum mengikuti vaksinasi karena ada kegiatan di siang hari. Kini hadir jadwal Vaksinasi di malam hari.
Ilustrasi - Bagi warga kecamatan Warungpring, kabupaten Pemalang, yang belum mengikuti vaksinasi karena ada kegiatan di siang hari. Kini hadir jadwal Vaksinasi di malam hari. /hj. Ati suprihatin/

CerdikIndonesia - Imunisasi BIAS menjadi pembicaraan banyak banyak orang yang ingin mengetahui penjelasannya.

Selain para ibu belum lama ini banyak yang menyibukkan diri serta keteteran untuk ikut serta dalam program imunisasi BIAS.

Hal yang membuat para ibu keteteran adalah jadwalnya yang mepet di samping memenuhi himbauan untuk mengikuti vaksin Covid-19.

Baca Juga: Prediksi Zodiak, Kamis 16 Desember 2021, Waspada ! Rekan Licik Mengelilingi Empat Zodiak ini, Yuk Simak

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa anak-anak umumnya selalu diberikan imunisasi pada usia balita hingga di bangku sekolah.

Kegiatan imunisasi yang tidak asing kita dengar di Indonesia adalah Dt dan Td (singkatan).

Imunisasai Dt adalah kepanjangan Diphteria tetanus, sementara imunisasi Td adalah Tetanus diphteria.

Baca Juga: Cek Pengumuman Seleksi PPPK Guru Tahap 2 di Link SSCASN, Pengumuman Ditunda karena Masalah Passing Grade

Jika mencermati dua kata tersebut mempunyai kesan bahwa sebutannya hanya dibalik saja, namun perlu diketahui bahwa keduanya memiliki perbedaan, seperti dosis dan kapan diberikan kepada manusia.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, memberikan definisi BIAS adalah bulan pelaksanaan kegiatan imunisasi anak yang dilakukan secara serentak di Indonesia.

Umumnya BIAS berlangsung dua kali setahun yakni bulan September dan November.

Baca Juga: Sinopsis film Spider-Man No Way Home 2021: Nonton Streaming Sub Indo Klik Link Disini Gratis!

Pada bulan September berlangsung imunisasi campak untuk anak kelas 1 SD, sedangkan bulan November berlangsung pemberian Dt untuk anak kelas 1 SD dan TT untuk kelas 2 dan 3 SD.

Melansir dari berbagai sumber, Dt bisa dibilang imunisasi yang harus diberikan sebelum Td.

Pemberian Dt bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit difteri, tetanus, dan pertisis atau batuk rejan.

Baca Juga: Link Nonton Streaming Film Spider-Man No Way Home Sub Indo 2021, Gratis!

Sementara imunisasi Td diberikan saat seseorang telah menyelesaikan program dosis Dt.

Dengan demikian Td merupakan lanjutan dari imunisasi Dt dengan tujuan untuk lebih memperkuat penyakit yang telah disebutkan di atas.

Perbedaan lainnya antara imunisasi Dt dan Td adalah dosis yang diberikan serta target penerimanya.

Baca Juga: Omicron Masuk Indonesia, Ini Pesan Tegas Satgas Penanganan Covid-19

Biasanya porsi dosis Dt lebih banyak daripada Td serta kelompok umur kedua imunisasi ini juga berbeda.

Penyuntikkan Imunisasi Dt kepada anak dilakukan sebanyak lima kali dosis: satu dosis pertama (usia dua bulan), satu dosis kedua (usia empat bulan), satu dosis ketiga (usia enam bulan), satu dosis keempat (15-18 bulan), dan satu dosis kelima (4-6 tahun).

Sementara imunisasi Td dikhususkan bagi anak yang telah berusia 7 hingga 12 tahun.

Baca Juga: Lowongan Pekerjaan, RESMI! Berikut Rerkomendasi Kemnaker di Bidang Media dan Kreatif

Setelah memberikan booster Td dilanjutkan pemberian kepada orang dewasa mulai usia 19 tahun hingga 64 tahun.

Dosis Td sangat memberikan dampak positif apabila pemberiannya disertai pengulangan setiap 10 tahun kepada orang dewasa.

Dengan itu tubuh orang dewasa akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang tangguh terhadap penyakit tertentu.

Baca Juga: X Factor Indonesia RCTI: Tayang Perdana Malam ini Pukul 18.00 WIB, Ariel NOAH, Judika, dan BCL Jadi Juri

Apabila ingin memberikan vaksin Dt kepada anak, sebaiknya konsultasikan dahulu kepada dokter anak mengenai riwayat penyakit, apakah memiliki alergi vaksin atau obat-obatan tertentu dan sebagainya.

Hal ini juga berlaku bagi orang dewasa yang akan melaksanakan imuniasasi Td untuk membicarakannya terlebih dahulu kepada dokter agar tak menimbulkan efek samping.

Adapun prosedur pemberian vaksinasi difteri melalui pemberian suntikan ke dalam otot tubuh.

Baca Juga: Bank Himbara, BRI dan BCA Cairkan BLT Subsidi Gaji Sampai 20 Desember 2021, Begini Cara Cek Penerima BLT BSU

Namun jika telah ada vaksin lain yang sebelumnya diberikan, maka dokter/perawat/petugas medis akan menyuntikan ke area lain.

Ada efek samping yang dirasakan oleh beberapa orang setelah pemberian vaksinasi.

Efek sampingnya bisa berupa pusing, penglihatan menjadi kabur sesaat, telinga berdengung/berdenging, atau bahkan pingsan.

Sebagian orang juga akan mengalami demam ringan. Dokter akan memberikan resep obat penurun panas pasca imuniasasi.

Demikian informasi tentang imunisasi BIAS yang bikin Para Ibu pusing kepalang karena jadwalnya, serta penjelasan apa itu imunisasi BIAS serta manfaatnya bagi kesehetan.***

Editor: Safutra Rantona

Sumber: Berita DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah