Ia diseret dengan lumuran darah di lantai.
Salah satu adegan mengharukan adalah saat kelompok militer mendatangi rumah perwira TNI Angkatan Darat, Brigadir Jenderal Donald Isaac Pandjaitan.
Scene tersebut menampilkan sang jenderal yang lengkap mengenakan seragam militar tampak tak takut saat rumahnya dikepung.
DI Pandjaitan masih tampak tenang meski sudah diberitahu bahwa dua keponakannya telah ditembak. Saat sudah berhadapan dengan para tentara, DI Pandjaitan pun ditembak mati karena melawan saat hendak dipukul.
Keluarga yang mengetahui hal itu langsung menangis histeris, berlari, dan menyebut nama ayahnya.
"Papiiiii...." ujar salah satu anak menangis histeris sambil berlari.
Ia terduduk di atas darah sang ayah, mengambilnya, dan membasuhkannya ke wajahnya sambil menangis.
Scene menarik lainnya adalah saat Ade Irma Suryani Nasution ditembak oleh kelompok militer saat akan menjemput Jenderal AH Nasution.
AH Nasution selamat dari peristiwa tersebut. Namun sang anak meninggal. Nama Ade Irma pun diabadikan dalam beberapa taman bermain di Indonesia.
Film ini dibintangi oleh Bram Adrianto sebagai Kolonel Untung, Amoroso Katamsi sebagai Mayjen Soeharto, Umar Kayam sebagai Presiden Soekarno, Syubah Asa, Ade Irawan dan lainnya.