Network
CerdikIndonesia - Indonesia akhirnya mendapatkan mendali Emas di final Paralimpiade Tokyo 2020. Pasangan Khalimatus Sa'diyah dan Leani Ratri Oktila mengalahkan pemain ganda putri China lawannya di final.
Berikut ini profil lengkap Khalimatus Sa'diyah. Dirinya sebentar lagi akan merayakan ulang tahunnya yang ke 22.
Khalimastus Sa’diyah lahir 17 September 1999, di Mojokerto Jawa Timur. Alim panggilan akrab Khalimatus Sa'diyah ternyata tumbuh dan dibesarkan di Pondok Pesantren Sabilul Muttaqin.
Baca Juga: Jadwal Badminton BWF World Tour Finals, Jumat Tangal 29 Januari 2021 Live TVRI
Alim sudah mulai berlatih badminton sejak sekolah dasar (SD) di klub yang bernama Bendo Sport Mojosari yang jaraknya lumayan jauh, dengan berlatih lima kali dalam seminggu dengan naik sepeda ontel miliknya.
Pada awal-awal terjun ke dunia badminton, Alim bermain di kelas biasa karena merasa mampu. Namun setelah menerima tawaran dari Dispora Jawa Timur untuk mengikuti kejuaraan Pekan Paralympic Pelajar Nasional (Paperpenas) ke 6 di Jakarta pada tahun 2013, Alim mulai bertanding di klasifikasi SL4.
Prestasi pertama Alim di klasifikasi tuna daksa SL4 adalah saat mengikuti kejuaraan Paperpenas ke 6 di Jakarta dengan meraih medali emas. Alim kemudian bergabung dengan NPC Indonesia dan mengikuti program pelatihan nasional di Kota Solo.
