Tsunami tersebut yaitu tsunami Elpaputih yang terjadi pada 30 September 1899, dengan dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 7.8 magnitudo.
Tsunami itu sendiri menyebabkan 4.000 orang meninggal dunia.
Melihat hal tersebut, Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG mengatakan, bahwa gempa Maluku Tengah ini tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ucap Daryono melalui akun twitter pribadinya.
“Namun, berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut, menunjukkan adanya kenaikan,” tambahnya.
“Telah terjadi tsunami kecil yang diduga berkaitan dengan longsoran bawah laut yang dipicu gempa,” jelasnya.
Tsunami kecil ini sendiri terjadi sebanyak dua kali.
Tercatat, tsunami kecil pertama terjadi empat menit setelah gempa, dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm.