Tsunami itu sendiri menyebabkan 4.000 orang meninggal dunia.
Melihat hal tersebut, Daryono selaku Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG mengatakan, bahwa gempa Maluku Tengah ini tidak berpotensi tsunami.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ucap Daryono melalui akun twitter pribadinya.
“Namun, berdasarkan hasil observasi tinggi muka air laut, menunjukkan adanya kenaikan,” tambahnya.
“Telah terjadi tsunami kecil yang diduga berkaitan dengan longsoran bawah laut yang dipicu gempa,” jelasnya.
Tsunami kecil ini sendiri terjadi sebanyak dua kali.
Baca Juga: Puskesmas Wates Rusak Gara-Gara Gempa Bumi Blitar Dengan Kekuatan M 6,2
Tercatat, tsunami kecil pertama terjadi empat menit setelah gempa, dengan ketinggian maksimum sekitar 50 cm.
Sedangkan tsunami kecil kedua terjadi 19 menit setelah gempa, dengan ketinggian maksimum sekitar 7 cm.