Seorang Guru SD Ditusuk Sebanyak 24 Kali sampai Tewas di Kabupaten Toba, Polisi Sedang Kejar Pelaku

- 26 Mei 2021, 16:15 WIB
Pilisi mengevakuasi korban dugaan pembunuhan di kos-kosan Jalan Siwalankerto V-F Kampung Baru, Surabaya.
Pilisi mengevakuasi korban dugaan pembunuhan di kos-kosan Jalan Siwalankerto V-F Kampung Baru, Surabaya. /Zona Surabaya Raya/Ali Mahfud

CERDIKINDONESIA - Tewasnya seorang guru yang mengajard di SD Desa Lumban Lobu Kecamatan Bonatualunasi Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Senin, 24 Mei 2021 menjadi misteri.

 

Jenazah korban tergeletak bersimbah darah di ruang tamu rumahnya. Sampai berita ini diturunkan, Polisi setempat sedang menyelidiki kasus tewasnya guru SD itu.

 

Dugaan kasus pembunuhan terhadap korban Pembunuhan Lisbet Butarbutar (48) kini tengah diselidiki pihak kepolisian.

Baca Juga: Prediksi Drakor Mouse Episode 16, Terungkap Pembunuhan yang Dilakukan Ba Reum Selama Ini

 

Hal baru yang ditemukan dalam olah TKP pada peristiwa ini adalah adanya temuan dugaan jejak pelaku yang berada di sekitar lokasi.

Sesuai keterangan pihak keluarga Rita Tambunan saat dikonfirmasi mengatakan saat membuka kilang padi yang berada di depan rumah korban, melihat pintu rumah korban terbuka.

 

Sebab biasanya pintu rumah korban tidak pernah terbuka. 

"Kemudian kami mememeriksa dan mendatangi rumah tersebut, alangkah kagetnya kami melihat ada jejak ceceran darah di depan pintu rumah. Jejak darah tersebut menuju ke persawahan. Kemungkinan pelaku pembunuhan tersebut melarikan diri melalui sawah tepat disamping rumah korban," ungkap Rita.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Mouse Episode 10 : Ba Reum Kembali Dapat Kasus Pembunuhan oleh Psikopat

 

Lanjutnya, "Pertama yang mengetahui adalah anak saya yang kebetulan ingin memberi makan bebek. Saat melintas rumah korban pada saat itu, pintu rumah korban terlihat terbuka serta terdapat didepan pintu rumah korban ada jejak kaki berupa cetakan darah yang tercecer. Melihat hal tersebut anak saya memberitahukan ke saya dan selanjutnya kami memberitahukan kepada pihak keluarga untuk melaporkan kepolisan, ujar Rita Tambunan

Mendapat informasi, pihak inafis Polres Toba langsung melakukan olah TKP untuk mengungkap motif pembunuhan tersebut

"Di sekitar rumah ini juga, kita temukan ada jejak para pelaku dari keterangan saksi-saksi yang ada di sekitar rumah korban ini," ujar Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar.

 

Petugas juga terlihat memantau sejumlah titik yang ada di kawasan tersebut. Persawahan yang ada di samping rumah yang ditempati korban tersebut terdapat ada jejak kaki yang diduga adalah jejak para pelaku.

Pihak kepolisian telah merujuk korban ke Rumah Sakit Djasamaen Saragih Pematangsiantar untuk dilakukan otopsi setelah itu dibawa ke RSUD Porsea untuk divisum, pungkasnya

Setelah dilakukan visum, ada 24 luka yang dialami oleh korban. Hal ini disampaikan oleh Kasubbag Humas Polres Toba IPTU Bungaran Samosir di Mapolres Toba.

Baca Juga: Amien Rais bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, Usut Tuntas Pembunuhan 6 Laskar FPI dan Neraka Jahanam

Luka tusukan tersebut terdapat ada 5 di bagian perut, 2 di bagian payudara, 1 di bagian ketiak, 1 lengan kiri, 1 di persendian lengan bahu, 1 di bagian sayap punggung, 2 pada lengan kiri luar, 1 pada pergelangan tangan kiri, 1 punggung kiri, 1 punggung tengah, 1 punggung tengah bawah, 1 bagian leher belakang, 1 bagian rahang kiri, 2 di bagian pipih cekat daun telinga, 1 di bagian atas telinga kiri, 1 di bagian kepala pada dahi kiri, dan 1 di bagian pergelangan tangan kanan.

 

Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar saat dikonfirmasi rekan media menjelaskan bahwa saat ini kita sudah melakukan pengumpulan bukti - bukti serta meminta keterangan saksi - saksi untuk kelanjutan pengungkapan dugaan kasus pembunuhan ini.

 

Dalam peristiwa tersebut kami berhasil mengamankan barang bukti berupa CCTV yang dilengketkan di lampu teras rumah serta barang - barang korban tidak ada yang hilang, tutup Kasat Reskrim Polres Toba AKP Nelson Sipahutar

Pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan motif dugaan pembunuhan tersebut. Maka, ia menyampaikan bahwa pihaknya masih akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut. ***

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah