Komentar Logis Profesor Farmasi UGM Tentang Vaksin Sinovac

- 16 Januari 2021, 19:39 WIB
Profesor Farmasi UGM
Profesor Farmasi UGM /rk/ugm.ac.id

Baca Juga: Jika Masyarakat Menolak Untuk Disuntik Vaksin Covid-19, Pemerintah Aceh Tidak Akan Memaksa Warganya

Alih Teknologi Vaksin Sinovac

Vaksin dari Sinovac ini memakai teknologi atau platform virus yang diinaktivasi (dimatikan), vaksin yang diproduksi oleh Sinovac ini menggunakan metode klasik atau yang sudah biasa digunakan untuk membuat vaksin.

“Virus yang diinaktivasi, dimana secara umum efek sampingnya rendah karena kita juga berangkat dari berbagai penelitian terkait dengan vaksin-vaksin yang sudah ada, yang menggunakan platform sama efek sampingnya rendah,” terang Prof Zullie.

Baca Juga: Raffi Ahmad Nongkrong Copot Masker Usai Vaksin, Teddy Gusnaidi Minta Polisi Periksa Suami Nagita Ini

Teknologi tersebut sudah dikuasai oleh PT Bio Farma sebagai satu-satunya produsen vaksin di Indonesia. Sehingga dengan alih teknologi dari Sinovac Biotech Ltd, kedepan Indonesia bisa memproduksi vaksin sendiri dan diedarkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.

Terkait dengan pemilih vaksin yang diproduksi oleh Sinovac, Prof Zullie menyebut hal ini sebagai usaha pemerintah Indonesia untuk melakukan alih teknologi. Supaya kedepan Indonesia tidak bergantuung pada Negara lain dalam pengadaan virus.

Baca Juga: Tanda Kiamat Sudah Dekat Sejak 2020 - 2021

“Jangan dilihat Cina nya dulu. Karena virus ini berasal dari sana, tentu mereka lebih responsive terhadap tindakan yang harus dilakukan, sehingga mereka sudah menghasilkan vaksin terlebih dahulu,” ucapnya.

Menurut Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada ini, dasar pemilihan vaksin adalah dengan mempertimbangkan efikasi/kemanjuran dan keamanan (efek samping).

Terkait dengan pemilihan Pemerintah Indonesia terhadap vaksin dari Sinovac karena memiliki efikasi 65,3 persen, dengan keamanan baik dengan kejadian KIPI 0,1 persen. Bahkan ia menyebut tidak semua yang telah divaksin menggunakan vaksin dari Sinovac tidak mengalami efek samping. ***

Halaman:

Editor: Kurniawan Rio


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x