Hutang Negara Capai Rp1.226,8 Triliun, Sri Mulyani Beberkan Sumber Pembiayaan

- 7 Januari 2021, 08:17 WIB
Ilustrasi hutang
Ilustrasi hutang /Pikiran rakyat/

CerdikIndonesia – Salah satu dampak Pandemi Covid-19 yang terjadi pada negara yakni terpuruknya kondisi ekonomi dibanyak negara di dunia, salah satunya Indonesia.

Pemerintah mencoba memperbaiki keadaan dengan berbagai regulasi mulai dari di hapus, diganti ataupun memunculkan sesuatu yang baru.

Namun sayangnya yang dilakukan pemerintah belum mampu menyelamatkan Indonesia dari hutang negara bahkan semakin meningkat.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com, Menteri keuangan Sri Mulyani mengungkapkan penambahan hutang negara mencapai 100,5 persen atau mencapai Rp1.226,8 triliun.

Mengesankan! Menteri Keuangan mengatakan hutang baru tersebut tumbuh 180,4 persen dari realisasi tahun 2019 yang hanya Rp437,5 triliun.

Dirinya mengatakan penarikan hutang baru itu jauh lebih besar dari target APBN 2020 yang sebesar Rp351,9 triliun, namun sesuai dengan Perpres 72 Tahun 2020 yang sebesar R1.220,5 triliun.

"(Penambahan hutang red.) ini mencapai 100,5 persen dari target sesuai Perpres 72/2020," kata Menteri Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual seperti dikutip oleh CerdikIndonesia dari Pikiran-Rakyat.com.

Sri Mulyani mengatakan pembiayaan hutang berasal dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp1.177,2 triliun tumbuh 163 persen dari tahun sebelumnya.

Kemudian hutang juga berasal dari pinjaman sebesar Rp49,7 triliun atau minus 667 persen dari periode 2019.

Selanjutnya, pembiayaan investasi selama 2020 terealisasi sebesar Rp104,7 triliun dari target pemerintah dalam Perpres 72 tahun 2020 sebesar Rp257,1 triliun.

Halaman:

Editor: Arjuna

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x