Network
CerdikIndonesia- Menteri Agama Yaqut Choil Qoumas resmi menjadi Menteri Agama baru yang menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi.
Sebagai Menteri Agama, Yaqut mengatakan tidak inging diskriminasi muncul di Kementerian Agama.
Dilansir dari laman antara, Yaqut Choil Qoumas ingin agama menjadi Inspirasi, bukan aspirasi.
Baca Juga: Sandi diangkat Jadi Menteri, Politisi Nasdem: Percuma Berdarah-darah dipilpres
"Saya tidak ingin dari Kementerian ini muncul sikap-sikap, cara-cara diskriminatif satu sama lain, itu ada atau muncul dari Kemenag," katanya dalam sebuah pidato pisah sambut Menteri Agama 2019-2020, di Kanto Kementerian Agama, Jakarta.
Ia mengatakan keinginannya agar satu sama lain bisa saling menghormati, terutama antara pemeluk agama yang berbeda keyakinan.
Yaqut mengutip salah satu pernyataan dari Khalifah Sayiddina Ali, yang mengatakan jika bukan dalam saudara satu iman maka siapa pun adalah saudara dalam kemanusiaan.
Baca Juga: Jokowi Lantik Menteri yang Direshuffle, Berikut Nama Enam Menteri Yang DIlantik Jokowi
Bagi Gus Yaqut, kepada masyarakat, toleransi tingkat tinggi harus dicontohkan oleh unsru Kementerian Agama.
Menurutnya, kebijakan antidiskriminasi akan menjadi arus utama bagi Kemenag.
Baca Juga: Dipanggil Polda Metro Jaya Terkait Video Syur, Gisel: Kita Datang Lagi Sesuai Dengan Panggilan Saja
"Pada saatnya nanti kita lakukan 'breakdown' yang saya sampaikan. Bagaimana Kemenag ini benar-benar menjadikan diri sebagai kementerian semua agama," ucapnya.
Yaqut mengatkan agama harus dikembalikan kepada fungsinya yang merupakan instrumen resolusi konflik semua persoalan dan mendamaikan.
"Kita menolak agama sebagai sumber konflik dan perpecahan. Semua dimulai dari kementerian ini," ungkapnya.
Baca Juga: Baca Sinopsis Ikatan Cinta Rabu, 23 Desember 2020, Akhirnya Al Mengungkapkan Bahwa Reyna Anak Andin
Oleh karena itu, ia meminta jajaran Kementerian Agama untuk berkerja sama dalam mewujudkan antidiskriminasi.
"Saya akan minta kerja sama dari bapak ibu sekalian dalam mewujudkan cita-cita terhormat ini dan kita harus membuat sejarah. Kelak sejarah mencatat kita di sini pada sisi yang benar dalam sejarah, yang membuktikan itu kinerja kita pengabdian kepada bangsa dan negara," tutur Yaqut.***
