Agenda utama Kongres Wanita Indonesia I adalah mengenai persatuan perempuan Nusantara.
Baca Juga: Soal Benur, Rahayu Saraswati: Donal Fariz Sudah Tidak di ICW dan Merasa Tidak Pernah Diwawancarai
Peranan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan, peranan perempuan dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dan lain sebagainya menjadi agenda dalam kongres pertama.
Para pejuang perempuan itu menuangkan pemikiran kritis, dan upaya-upaya yang amat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia khususnya kaum perempuan.
Pada Juli 1935 Kongres Perempuan Indonesia II dilaksanakan, dengan BPBH (Badan Pemberantasan Buta Huruf) dan menentang perlakuan tidak wajar atas buruh wanita perusahaan batik di Lasem, Rembang.
Baca Juga: Sukses Perankan Bu Tejo, Siti Fauziah Diberondong Banyak Tawaran Film
Tanggal 22 Desember, awalnya sebagai perayaan mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa.
Sampai hari ini, 22 Desember tetap terus dirayakan sebagai Hari Ibu Nasional.*** (Kannia Nur Haida Komara/Pikiran-Rakyat.com)