Network
CerdikIndonesia – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan upaya paksa penggeledahan di rumah pribadi dan rumah jabatan dinas tersangka Juliari serta dua kantor perusahaan yang diduga bekerja sama dengan Kemensos dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) pada Selasa lalu.
Baca Juga: Luhut dan Erick Thohir Mencari Kerja Sama Investasi Dari Jepang Sampai Negara Arab
KPK mengamankan sejumlah dokumen dari penggeledahan di empat lokasi berbeda dalam penyidikan kasus suap yang menjerat Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara (JPB) dan kawan-kawan.
Baca Juga: Chungha Tunda Rilis Single dan Album Akibat Positif COVID-19
"Adapun barang-barang yang ditemukan dan diamankan diantaranya berbagai dokumen yang terkait dengan perkara ini," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri melalui keterangannya di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2020.
Menurutnya, sejumlah dokumen itu akan dianalis untuk kemudian dilakukan penyitaan.
Baca Juga: Simak! Sakit Mata Jadi Gejala Baru Covid-19
Sebelumnya pada Senin lalu, KPK juga mengamankan sejumlah dokumen dari penggeledahan di Gedung Kemensos, Jakarta.
Dua rumah tersangka yang merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Kemensos Matheus Joko Santoso (MJS) dan Adi Wahyono (AW) juga turut digeledah.
Baca Juga: Anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka Unggul Sementara 87, 23 Persen di Pilkada Solo 2020
KPK telah menetapkan Juliari bersama empat orang lainnya sebagai tersangka kasus tersebut, yaitu Matheus Joko Santoso (MJS) dan Adi Wahyono (AW) serta dari pihak swasta Ardian I M (AIM) dan Harry Sidabuke (HS).
Mensos Juliari Batubara diduga menerima suap senilai Rp17 miliar dari fee pengadaan bantuan sosial sembako untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Jabodetabek.
