Vaksin Covid-19 Disiapkan Untuk 1,2 Juta Tenaga Medis, Karena Kondisi Emergency Bukan Normal

- 9 Desember 2020, 08:04 WIB
 Ilustrasi vaksin /unsplash/Daniel Schludi
Ilustrasi vaksin /unsplash/Daniel Schludi /Daniel Schludi/unsplash.com/@schluditsch

CERDIKINDONESIA - Kepala bidang pengembangan profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) dr Masdalina Pane, M.Si (Han) mengatakan 1,2 juta vaksin yang disediakan pemerintah saat ini diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang paling berisiko tertular COVID-19, yaitu para tenaga medis.



"Jadi yang perlu kita ketahui bahwa vaksin untuk saat ini adalah vaksin untuk kondisi emergency, bukan untuk kondisi normal," kata Masdalina dalam konferensi pers Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa 8 Desember 2020 dilansir dari Antara.

Baca Juga: Gunung Merapi Luncurkan Guguran Material Sejauh 200 Meter ke Arah Barat



Ia mengatakan bahwa pemerintah memang telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin ke Indonesia. Namun demikian, ketersediaan vaksin saat ini belum cukup untuk diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia.



Oleh karena itu, vaksin-vaksin tersebut diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang paling berisiko tertular terlebih dahulu, yaitu para tenaga medis.



"Jadi vaksin itu tidak diberikan untuk seluruh masyarakat. Tapi diberikan kepada kelompok-kelompok yang berisiko. Yang pertama tentu yang risikonya lebih tinggi adalah tenaga kesehatan, karena mereka yang terus kontak dengan mereka-mereka yang terkonfirmasi maupun yang belum diketahui, tetapi memiliki gejala. Suspect, kita menyebutnya," kata dia.

Baca Juga: Tim Forensik RS Polri Koordinasi dengan Bareskrim Polri Soal Penanganan Jenazah Pendukung Rizieq



Kemudian, kelompok berikutnya yang mendapat prioritas vaksinasi adalah orang-orang yang melakukan pelayanan kepada masyarakat. Dan selanjutnya untuk orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi.



"Jadi ini bukan untuk seluruh rakyat. sehingga karena ini kondisinya emergency, jadi prioritas pemerintah tentu kepada mereka yang memiliki risiko," kata Masdalina.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x