Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Dari Waspada II Jadi Siaga III

- 30 November 2020, 09:32 WIB
Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT masih terus erupsi.
Gunung Ili Lewotolok di Lembata NTT masih terus erupsi. /- Foto : Magma Indonesia

CerdikIndonesia - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan BPBD Kabupaten Lembata melaporkan sebanyak 2.782 jiwa yang berasal dari 17 Desa di Kecamatan Ile Ape dan 9 Desa di Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata mengungsi di enam titik setelah Gunung Ili Lewotolok bererupsi pada Minggu (29/11) pukul 09.45 WITA.

Baca Juga: Sesalkan Habib Rizieq yang Tolak Tracing, Mahfud MD Akan Tindak Tegas Siapapun yang Melanggar!

 

Adapun enam titik pengungsian tersebut berada di Kantor Bupati lama sebanyak 2.029 jiwa, Aula Ankara 32 jiwa, Kelurahan Lewoleba Tengah 140 jiwa, Tapolangu 228 jiwa, Desa Baopana 15 jiwa dan Kantor Badan Kepegawaian Daerah sebanyak 228 jiwa.

 

 

Berdasarkan laporan sementara, pola pengungsian Gunung Ili Lewotolok disesuaikan seperti pola pengungsian Gunung Merapi, dengan mengutamakan protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan COVID-19.

 

Baca Juga: Doni Monardo Sesalkan Sikap Habib Rizieq yang Tolak Tracing, Harusnya Kasih Contoh yang Baik!

Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa.

Sebagaimana informasi sebelumnya, Gunung Ili Lewotolok bererupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi ± 4.000 m di atas puncak atau ± 5.423 meter di atas permukaan laut.

Menurut laporan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi ± 10 menit.

 

Status Gunung Ili Lewotolok Menjadi Siaga

 

Menyusul terjadinya erupsi dan adanya perkembangan gejala vulkanologi, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok dari Level II atau ‘Waspada’ menjadi Level III atau ‘Siaga.’

 

Adapun peningkatan status ini ditetapkan pada 29 November 2020, pukul 13.00 waktu setempat. 

Baca Juga: Satgas Tinombala Imbau Masyarakat Jangan Kasih Makan Kelompok MIT Poso

Setelah menetapkan kenaikan status tersebut, PVMBG kemudian memberi rekomendasi kepada masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 kilomater dari kawah puncak. 

 

Untuk mengurangi dampak kesehatan dari sebaran abu vulkanik yang ditimbulkan dari aktivitas erupsi, maka diimbau kepada masyarakat agar menggunakan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Baca Juga: Tiket Kereta Api Jarak Jauh untuk Natal dan Tahun Baru Sudah Bisa Dipesan dari Sekarang!

Selanjutnya, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai yang berhulu di gunung ini mengantisipasi adanya potensi ancaman bahaya lahar dingin, terlebih apabila terjadi hujan deras di kawasan kawah dan puncak gunung.

Kemudian bagi seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Lembata dengan tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi Gunung Ili Lewotolok yang tidak jelas sumbernya.

Seluruh masyarakat diharapkan dapat memantau perkembangan status maupun rekomendasi dari pihak-pihak berwajib dan instansi terkait.

Keadaan gunung Ili Lewotolok di Lembata yang kembali erupsi
Keadaan gunung Ili Lewotolok di Lembata yang kembali erupsi

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x