Hingga siaran pers ini diturunkan, belum ada laporan mengenai korban jiwa.
Sebagaimana informasi sebelumnya, Gunung Ili Lewotolok bererupsi dan mengeluarkan kolom abu setinggi ± 4.000 m di atas puncak atau ± 5.423 meter di atas permukaan laut.
Menurut laporan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi ± 10 menit.
Status Gunung Ili Lewotolok Menjadi Siaga
Menyusul terjadinya erupsi dan adanya perkembangan gejala vulkanologi, maka Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status aktivitas vulkanik Gunung Ili Lewotolok dari Level II atau ‘Waspada’ menjadi Level III atau ‘Siaga.’
Adapun peningkatan status ini ditetapkan pada 29 November 2020, pukul 13.00 waktu setempat.
Baca Juga: Satgas Tinombala Imbau Masyarakat Jangan Kasih Makan Kelompok MIT Poso