Edhy Prabowo Menteri KKP Diciduk KPK, Prabowo Terancam Tidak Bisa Jadi Presiden

- 25 November 2020, 18:07 WIB
Prabowo
Prabowo /Shabirin arga/

CerdikIndonesia - Arief Poyuono, Mantan Wakil Ketua Umum Gerindra turut memberikan keterangannya terhadap operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.

 

Menurutnya, kasus ini akan berpengaruh kepada elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!

 

"Nah, dengan ditangkapnya Edhy Prabowo, tamat sudah cita-cita Prabowo Subianto jadi presiden Indonesia serta akan berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Gerindra," kata Arief ketika dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, 25 November 2020, seperti dilansir Antara.

 

Poyuono berpendapat, penangkapan Edhy merupakan tamparan keras bagi Prabowo, mengingat Edhy sangat dekat dengan Ketum Gerindra Tersebut.

Baca Juga: Terkait Instruksi Mendagri, Fadli Zon: Tidak Adil Anies Diperiksa Selama 9 Jam

 

Terlebih, Edhy menjadi menteri pertama pada kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang ditangkap KPK. 

"Ini pelajaran besar sekaligus tabokan besar bagi Prabowo sebagai bos besarnya Edhy Prabowo bahwa ternyata mulut yang sudah berbusa-busa dengan mengatakan korupsi di Indonesia sudah stadium empat, ternyata justru Edhy Prabowo anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri justru menjadi menteri pertama di era jokowi yang terkena operasi tangkap tangan oleh KPK," ujar Poyuono.

Baca Juga: Edhy Prabowo Diringkus KPK, Jokowi: Hormati Proses Hukum yang Berjalan

 

Ia juga menyebut, penangkapan Edhy ini membuktikan KPK masih memiliki taring dalam menangkap pejabat yang korup. 

 

Selain itu menurut Arief, sejak awal seharusnya Prabowo mengingatkan dan melarang kader dan keluarganya, memanfaatkan kekuasaan untuk bisnis.

 

Sesuai dengan keinginan Prabowo, yaitu Indonesia bersih dari KKN. 

Baca Juga: Berikut Ini Kebijakan Menteri Susi Pudjiastuti, yang di 'Tenggelamkan' Edhy Prabowo

 

"Contoh saja izin ekspor lobster banyak yang diberi izin kepada perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan kader Gerindra dan keluarga, tetapi Prabowo justru mendiamkan saja dan bisu seribu bahasa," kata Arief. 

 

Berdasarkan hal tersebut, Poyuono mengatakan, Prabowo Subianto harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin kadernya yang bisa menghancurkan marwah partai.

Baca Juga: Nama Susi Pudjiastuti Mencuat di Medsos, 'Sinyal' Untuk Jokowi Setelah Menteri KKP Ditangkap KPK

 

Seperti yang diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), melakukan penangkapan terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, Rabu, 25 November 2020, diduga terkait dengan penetapan izin ekspor benih lobster.

 

Edhy ditangkap beserta istri dan rombongan lainnya, saat baru tiba di Indonesia dari Amerika Serikat sekitar pukul 1.23 WIB dini hari tadi. 

"Tadi malam Menteri KKP diamankan KPK di Bandara Soetta saat kembali dari Honolulu [Amerika Serikat], yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin export baby lobster," kata Ketua KPK Firli Bahuri.***

Editor: Arjuna

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah