Pencopotan Kapolda Jabar, Pengamat: Kapolda Baru Harus Lebih Kreatif Tegakkan Prokes

16 November 2020, 21:53 WIB
Irjen Pol. Ahmad Dofiri. (ANTARA) /

CerdikIndonesia - Kapolri mencopot dua kepala kepolisian daerah (kapolda) yakni Kapolda Jawa Barat dan Kapolda Metro Jaya.

Pencopotan tersebut dilakukan sebagai bentuk evaluasi dan sanksi ketidaktegasan aparat mengawasi protokol kesehatan.

Baca Juga: Mempertanyakan Akhlak Habib Rizieq, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI: Saya Kira Akan Lebih Menjaga

Dikutip dari ANTARA, Pengamat Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran, Profesor Muradi mengatakan Kapolda Jawa Barat baru harus lebih antisipatif dan memiliki strategi baik dalam menegakkan protokol kesehatan COVID-19.

Muradi juga berpendapat kerumunan yang terjadi tempo hari lalu seakan-akan difasilitasi aparat yang berwenang. Kegiatan memang berjalan lancar dan tertib tapi mengabaikan protokol kesehatan.

“Sekadar aman saja tidak cukup. Penting memerhatikan protokol kesehatannya. Kota Bogor aman tapi masyarakat tidak nyaman,” ujar Muradi.

Baca Juga: Kemenag: Arab Saudi Stop Sementara Visa Umrah untuk Jemaah Asal Indonesia

Ia pun meyakini Ahmad Dofiri selaku Kapolda Jawa Barat yang baru bisa membuat kebijakan lebih kreatif dalam penegakan protokol kesehatan.

Ahmad Dofiri yang notabene berasal dari Indramayu dipandang bisa memahami masyarakat Jawa Barat.

Baca Juga: Sejarah Hari Toleransi Internasional, Impian Tentang Dunia Penuh Kedamaian

Kapolda Jawa Barat baru ini juga punya sejumlah catatan karir yang cemerlang. Pernah menjabat Kapolres Bandung dan Kapolrestabes Yogyakarta.

“Dofiri, kan, Adhi Makayasa (lulusan terbaik akpol Polri), relatif baik, lah. Mungkin ketidaknyamanannya karena dia menggantikan orang yang dicopot,” ucapnya.***

Editor: Arjuna

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler