2022 Covid-19 Di Indonesia Berakhir

1 November 2020, 09:19 WIB
Ketua Umum Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla: Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla menyebutkan bahwa Indonesia baru akan pulih dari pandemi Covid-19 pada 2022 terkait beberapa faktor. /rima ayu dwianita/ /desy/portal jogja

CERDIK INDONESIA- Jusuf Kalla memprediksi virus corona akan berakhir di tahun 2020.

Prediksi berakhirnya pandemi covid-19 di jelaskan oleh mantan wakil presiden yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) yaitu Jusuf Kalla.

Menurut JK ada beberapa faktor yang menjadi dasar atas perkiraannya tersebut.

"Butuh waktu hingga 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi COVID-19," katanya dalam siaran pers yang dikutip dari ANTARA, Sabtu (31/10/2020). 

Baca Juga: Umrah ke Tanah Suci, Mekah dan Madinah Arab Saudi Kembali Di Buka

Menurutnya yang menjadi faktor bahwa Indonesia baru bisa pulih dari pandemi pada 2022 mendatang pertama ketersediaan vaksin baru bisa terpenuhi pertengahan 2021 dan membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi yang paling tidak kepada 70 persen dari jumlah populasi di Indonesia.

Selain itu, negara produsen vaksin seperti China, Inggris dan Amerika tentunya akan mengutamakan kebutuhan dalam negeria sebelum mengirimkannya ke negara lain termasuk Indonesia.

Menurutnya, yang bisa menyelesaikan pandemi ini hanya vaksin, bahkan informasinya pemeriksaan klinis vaksin baru keluar antara Januari hingga Februari 2021 dan mulai produksi pada Maret.

Baca Juga: Meski Terjadi Konflik, Presiden Turki Sampaikan Belasungkawa Pada Korban Gempa

Ia sudah memperhitungkan vaksinasi bertahap di dalam negeri diperkirakan mulai pada Mei dan Juni 2021. Pria yang pernah dua kali menjabat sebagai Wakil Presiden RI, mencontohkan jika vaksinasi dilakukan secara besar-besaran artinya 1 juta orang divaksin setiap harinya maka akan membutuhkan waktu sekitar satu tahun.

Menurutnya untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta warga/hari bukanlah pekerjaan mudah. Mengingat untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 kemampuan Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen/hari.

"Saya perkirakan vaksinasi massal yang rencananya dilakukan pada pertengahan 2021 hanya bisa diberikan kepada 500 ribu jiwa setiap harinya," katanya.

Baca Juga: 5 Film Ini Akan Membuat Kamu Ketakutan Tanpa Perlu Menonton Film Horror, Yuk Simak!

Sebagai Ketua Umum PMIJK menginstruksikan kepada seluruh relawan PMI sebelum vaksin tersedia, untuk saat ini agar lebih intensif dalam melakukan penyemprotan disinfektan atau disinfeksi untuk memutus mata rantai penyebaran atau minimalnya bisa menekan jumlah warga yang tertular virus corona.

Ia mendukung upaya pemerintah dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat, PMI telah menyiapkan 230 Unit Donor Darah yang tersebar di berbagai Indonesia. ***

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: Portal Jogja (PRMN)

Tags

Terkini

Terpopuler