Video Bocah SD Setebuhi Kucing di Tasikmalaya Tersebar, Sang Bocah Kini Meningal Dunia Karena Depresi

21 Juli 2022, 15:53 WIB
Video Bocah SD Setebuhi Kucing di Tasikmalaya Tersebar, Sang Bocah Kini Meningal Dunia Karena Depresi /Ilustrasi. Pixabay/mohamed_hassan dan OpenClipart-Vectors/

CERDIK INDONESIA - Seorang bocah SD depresi hingga meninggal dunia usai dipaksa setebuhi kucing untuk video.

Karena aksi pemaksaan setubuhi kucing yang kemudian direkam video membuat korban mengalami depresi dan tidak mau keluar rumah.

Akibat mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari temannya, seorang bocah SD di Tasikmalaya harus meninggal dunia.

Bocah SD tersebut merupakan murid kelas VI sekolah dasar di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya berinisial PH (11) itu pun mengalami depresi berat.

Selain dipaksa untuk menyetubuhi seekor kucing, bocah SD tersebut juga dipukuli oleh teman-temannya.

Baca Juga: Shandy Purnamasari Cerai dengan Gilang Juragan 99? Sudah Sampaikan Pesan Perpisahan: 'Kita Akan Berpisah'

Dilansir dari Pikiran-Rakyat.com pada kronologi kejadian yang dialami PH dibeberkan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rinanto.

Ia mengatakan kejadian bermula melalui rekaman video di media sosial yang menyebar.

Video tersebut menunjukkan korban yang dipaksa sejumlah orang yang diduga teman-temannya untuk menyetubuhi kucing.

"Korban diduga sempat mengalami dugaan perundungan, sampai depresi, dan akhirnya meninggal dunia. Bentuk perundungannya adegan tidak senonoh. Korban dipaksa dan diancam teman sepermainan nya," ujar Ato Rinanto, Rabu 20 Juli 2022.

Karena kerap menjadi korban perundungan, bocah warga Desa Sukaasih, Kecamatan Singaparna itu terlihat murung dan enggan keluar rumah.

Baca Juga: VIDEO Baju Jenazah Brigadir J Dibuka Viral dan Beredar Lusas di Media Sosial, Tampak Bekas Jahit-jahitan

Bahkan, korban enggan makan dan minum hingga kesehatan korban pun terganggu. Keluarga membawa korban ke rumah sakit.

Namun disayangkan nyawa anak kedua dari pasangan Ad (41) dan Ti (39) itu tidak bisa diselamatkan.

Kedua orangtua korban yang ditemui di kediamannya pun masih dalam kondisi berduka.

Di rumah gubuk berdinding bilik dan papan, keduanya tampak sedih saat bercerita tentang pengalaman pahit yang diderita anak lelakinya tersebut.

Baca Juga: FAKTA Terbaru Kematian Brigadir J, Ada Bekas Jahit-jahitan dan Lilitan Tali Pada Leher

Ibu korban, Ti menuturkan bahwa anaknya sering mengeluhkan sakit tenggorokan dan kerap kali dipukul teman sepermainan.

Korban juga mengaku sempat dipaksa serta direkam untuk menyetubuhi kucing.

"Kedua orangtua korban masih belum stabil kondisi psikisnya. Oleh karena itu, kami tawarkan pendampingan dan pemulihan psikologis, juga mungkin mendampingi dalam proses hukumnya," kata Ato Rinanto.

Baca Juga: Foto Jenazah Eril yang Sudah Ditemukan di Bendungan Engehalde Swiss Viral, Netizen: Gausah di Share

Sementara itu, Panit Reskrim Polsek Singaparna Aipda Dwi Santoso, mengaku belum menerima laporan soal kejadian tersebut.

Kandati demikian, pihaknya segera ke lokasi guna melakukan pendalaman dan penyelidikan.***

 

Editor: Safutra Rantona

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler