CERDIKINDONESIA - Gubernur Jawa Barat menghumbau kader partai PDIP Arteria Dahlan meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas prilakunya saat melakukan rapat.
Pernyataan anggota Komisi III DPR itu soal penggunaan Bahasa Sunda Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) dalam rapat kerja dengan DPR.
Peristiwa itu bermula saat Arteria menyatakan harapannya agar Kejaksaan Agung (Kejagung) bersikap profesional dalam bertugas.
"Saya minta betul kita profesional, saya sama Pak JA (Jaksa Agung) ini luar biasa sayangnya Pak," kata Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR dengan Kejagung, Senin 17 Januari 2022.
Dalam memimpin rapat, seorang Kajati dinilai Arteria perlu menggunakan bahasa Indonesia agar tidak menimbulkan salah persepsi orang yang mendengarnya.
"Kita ini Indonesia Pak. Nanti orang takut, kalau pakai bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya. Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas," ucapnya.
Baca Juga: Sinopsis Film Neymar: The Perfect Chaos, Tayang pada 25 Januari di Netflix
Atas sikapnya, Ridwan Kamil selaku gubernur Jawa Barat pun memberikan tanggapan atas hal tersebut.
"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini. Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," ujar Ridwan Kamil dalam siaran persnya, Selasa, 18 Januari 2022.
Menurut Emil, ada dua jenis mayarakat dalam memandang perbedaan. Masayarakat memandang perbedaan itu sebagai rahmat atau kekayaan.
"Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun atau ribuan tahun, menjadi kekayaan Nusantara ini," katanya.
Ia mengatakan jika Arteria tidak nyaman dengan bahasa Sunda, cukup sampaikan dengan sederhana. Namun Arteria mengambil sikap untuk memberhentikan jabatan, menurutnya sangat berlebihan.
"Tidak ada dasar hukum yang jelas dan saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda di mana-mana. Saya sudah cek ke mana-mana. Saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z-nya Bahasa Sunda," katanya.***