CerdikIndonesia - Peranan literasi dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Hal tersebut disebabkan karena literasi dapat memberikan dampat positif dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Dua negara yang sering dijadikan contoh diberbagai kesempatan, misalnya Finlandia dan Belanda.
Finlandia tercatat sebagai negara dengan peringkat pertama dalam hal literasi. Hal tersebut ditengarai oleh kebiasaan membaca yang diturunkan dari generasi ke generasi hingga menjadi budaya.
Tidak hanya itu, budaya literasi di Finlandia juga didukung oleh 738 perpustakaan yang terbagi menjadi perpustakaan umum dan perpustakaan universitas di seluruh Finlandia.
Belum termasuk 140 perpustakaan keliling yang melayani masyarakat yang berada di perdesaan atau kota-kota kecil.
Baca Juga: SAKSIKAN! Live Streaming Timnas Indonesia vs Kamboja Piala AFF 2020 Malam Ini di RCTI, Gratis!
Dilihat dari luas geografis Negara Finlandia yang tidak terlalu besar seperti Indonesia, jumlah tersebut tentu terhitung sangat banyak.
Tidak kalah menarik, Belanda memiliki cara unik tersendiri dalam upaya meningkatkan budaya baca untuk masyarakatnya.
Belanda menjadi salah satu negara yang menumbuhkan budaya membaca sejak dini. Cara yang mereka lakukan ialah dengan cara mendaftarkan bayi-bayi mereka sejak usia empat bulan yang otomatis mendapatkan formulir keanggotaan perpustakaan umum.
Formulir keanggotaan perpustakaan tersebut dikirimkan ke rumah masing-masing bayi tersebut dengan dilengkapi seperangkat buku bacaan untuk bayi dan orangtuanya.
Baca Juga: 6 Deretan Film dan Drakor tentang Zombie yang Bikin Merinding, Salah Satunya Train to Busan!
Selanjutnya formulir diisi dan diberikan ke petugas perpustaakaan umum oleh orang tuanya. Setelah itu orang tua bisa mengajak bayinya dan meminjam buku secara cuma-cuma.
Masa keanggotaan perpustakaan tersebut berlaku sampai usia anak menginjak 18 tahun. Fakta tersebut berbeda dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang baru mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan umum diusia 17 tahun.
Terlepas dari fakta tersebut, saat ini upaya peningkatan minat literasi di setiap sekolah sedang digalakan. Salah satunya ialah Pendidikandotid yang mengunggah webinar tentang Perpustakaan Digital untuk Sekolah yang mudah, murah dan tidak ribet.
Dalam postingan tersebut @pendidikandotid memberikan caption bahwa digitalisasi perpustakaan menjadi kebutuhan penting untuk saat ini.
"kita semua sadar bahwa zaman buku cetak sudah berlalu dan akan segera bergeser ke arah digital, seperti contoh kereta kuda digantikan dengan mobil, kamera film jadi kamera digital, mesin ketik jadi printer dan masih banyak contoh lainnya lagi yang menunjukkan bahwa kita harus menyongsong dan mengadaptasi perkembangan zaman agar sekolah kita tidak tertinggal". Tulis @pendidikandotid pada 26 November 2021 tersebut.
Kesadaran akan peranan literasi dalam upaya peningkatan dan percepatan kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dimulai dari peranan literasi.
Dengan bantuan digital, diharapkan proses percepatan tersebut dapat semakin mudah untuk digapai. Tantangan yang terjadi dilapangan ialah banyaknya sekolah yang takut untuk memulai membangun sebuah perpustakaan digital, dengan alasan mahal biayanya, sangat rumit pengadaannya, dan lain-lain.
Dalam caption tersebut @pendidikandotid mengajak kepada guru-guru di seluruh Indonesia untuk mengikuti kegiatan webinar guna membuat sebuah perpustakaan digital yang modern, lengkap, murah, mudah operasionalnya dan canggih.
Webinar yang ke-53 tersebut diadakan untuk satuan pendidikan dan masyarakat umum.
Kegiatan tersebut akan diselenggarakan pada Rabu, 15 Desember 2021 dari pukul 13.00-15.00 WIB.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dan tanpa dipungut biaya apapun. Untuk dapat menarik minat peserta, pihak penyelenggara mempersiapkan ragam hadiah menarik.
Calon peserta dapat melakukan pendaftaran pada laman
https://webinar.pendidikan.id
Informasi ini dapat disebarluaskan guna percepatan pertumbuhan literasi dapat semakin cepat.***