Jokowi Paksa Pindahkan Ibu Kota Negara, Rizal Ramli: Siapa yang Mau Tinggal Disitu? Kecuali Pejabar Korup

5 Oktober 2021, 19:10 WIB
Rizal Ramli Sebut Ekonomi Indonesia Telah Masuk ICU dan Likuiditas Rakyat Tersedot, Kok Bisa? /Tangkap Layar YouTube.com/Fadli Zon Official

CerdikIndonesia - Presiden Jokowi akan melanjutkan program Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Rizal Ramli Pakar Ekonomi sekaligus Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sampaikan kritik pedasnya terkait rencana pemindahan Ibu Kota Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

Hal ini bermula ketika Fadli Zon yang mengundang Rizal Ramli dalam bincang-bincang di kanal YouTube pribadinya terkait pemindahan Ibu Kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.

Baca Juga: Sebut Anies Harus Belajar Pada Ahok, Romo Benny Susetyo Diserang Komentar Pedas Dari Rizal Ramli dan HNW

 

"Yang pindahkan ibu kota negara di dunia ada banyak. Ada yang berhasil ada yang gagal. Yang tidak berhasil kenapa? Karena jaraknya terlalu jauh," ungkap Rizal Ramli dikutip cerdikindonesia.com dari kanal YouTube Fadli Zon Official yang diunggah pada Senin, 4 Oktober 2021.

Rizal Ramli juga memberikan contoh Brasil yang telah memindahkan Ibu Kotanya dari Rio Janiero ke Brasilia City.

"Ibu kota lama kan Rio de Janeiro dibikin ibu kota baru 6 jam naik pesawat, namanya Brasilia City, bagus," ungkap Rizal Ramli.

Kemudian ekonom senior tersebut mengungkapkan bahwa banyak pejabat Brasilia City yang tetap mengadakan aktivitas pertemuannya di Rio de Janeiro.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tambah Utang, Rizal Ramli: Surat Bunga Semakin Mahal, Semakin Parah!

 

"Tapi pejabat-pejabat kagak mau pindah ke situ, gak mau ngadain pertemuan di situ, rakyat atau orang swasta gak mau ketemu pejabat di Brasilia City, yang ada mereka tetap ketemu di Rio de Janeiro," ucap Rizal Ramli.

"Apa yang terjadi, Brasilia City jadi kesempatan untuk pejabat liburan, rapat-rapat, seminar, terbang ke Rio de Janeiro, ngabisin SPJ," sambung Rizal Ramli.

 

Kemudian, Rizal Ramli juga mencontohkan India yang melakukan pemindahan ibu kota negaranya.

"Dulu India ada Old Delhi ibu kotanya, mau bikin ibu kota baru di utara, ternyata gak berhasil, gagal, cuma jadi simbolik doang," kata Rizal Ramli.

"Akhirnya dibikinlah The New Delhi, hanya setengah jam satu jam dari Old Delhi, berhasil," sambung Rizal Ramli.

Baca Juga: Sri Mulyani Cari Kambing Hitam dari Kebijakan Anis Baswedan, Ini Komentar Rizal Ramli

Rizal Ramli kemudian mengungkapkan bahwa salah satu kunci keberhasilan dari pemindahan ibu kota adalah jarak yang tidak terlalu jauh dengan ibu kota yang lama.

"Jadi kunci keberhasilan itu kedekatan dengan ibu kota yang baru, 2 jam maksimal," ungkap Rizal Ramli.

 

Akhirnya Rizal Ramli mempertanyakan rencana pemerintah yang memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

"Nah kita tiba-tiba bikin ibu kota di Kalimantan Timur. Pertanyaannya, siapa yang mau tinggal di situ," ucap Rizal Ramli.

"Pejabat dengan gaji pas-pasan juga enggak mau, kecuali pejabat korup," sambung Rizal Ramli.

Rizal Ramli juga mengkritik tentang pembiayaan ibu kota baru tersebut.

"Pembiayaannya bagaimana, sebagian pakai anggaran. Yang Kedua, mereka bilang nanti dibiayai dengan jual kantor-kantor strategis negara, di Sudirman, depan Monas dijual disewain sama swasta, dan pembiayaan dari swasta," ujar Rizal Ramli.***

 

Editor: Safutra Rantona

Tags

Terkini

Terpopuler