CerdikIndonesia - Megawati Soekarnoputri, Mantan Presiden RI sekaligus Ketua PDI Perjuangan beranggapan Sumatera Barat berbeda dari yang Ia kenal. Megawati Soekarnoputri sempat cerita dengan sahabatnya, Ahmad Syafii Maarif.
Megawati Soekarnoputri mengatakan Sumbar melahirkan banyak tokoh nasional. Tetapi, menurut dirinya sekarang, Sumbar tidak memiliki tokoh seterkenal dulu.
Keresahan Megawati Soekarnoputri itupun diceritakan kepada Sahabatnya Ahmad Syafii Maarif.
Baca Juga: Megawati Sebut Kepemimpinan yang Ego, Apakah Ucapannya untuk Jokowi?
"Dulu saya tahunya tokoh dari Sumatera Barat, kenapa menurut saya (sekarang) tidak sepopuler dulu atau memang tidak ada produknya?" kata Mega.
"Padahal Sumatera Barat ketika sebelum kemerdekaan sampai setelah merdeka sampai selesai juga Bung Karno [sebagai presiden] itu kan tokoh-tokohnya luar biasa, ya," ujarnya.
Ditambahkan lagi, Mega sempat mengenang saat dirinya berkunjung ke Bukittinggi. Di situlah Ia melihat dan merasakan nuansa gotong royong masyarakat dan nuansa tradisi keislaman yang sangat kental.
Meski demikian, masyarakat setempat menempatkan tokoh adat ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai (cerdik cendekia) sebagai unsur kepemimpinan di Minangkabau. Tiga unsur ini disebut Tungku Tigo Sajarangan.
"Jadi ke mana para cendekiawan yang dibilang cadiak pandai? Ini benar kan dulu setingkat loh, mungkin yang istilahnya Tungku Tigo Sajarangan alim ulama, cerdik pandai, yang satu lagi penghulu apa, ya? Kan, mendapatkan tempat yang sama di rumah gadang itu," ujar Mega.
Selain itu, Mega juga merasa heran saat dirinya dan puterinya, Puan Maharani pernah menjadi sasaran perundungan. Padahal, sepengetahuan Mega, di Sumatera Barat terdapat konsep Bundo Kanduang atau pemimpin wanita di Minangkabau.
"Kan, ada Bundo Kanduang, ya? Nah, jadi itu maksud saya apakah itu sudah tidak berjalan lagi?" kata Mega.
Sebelumnya, pada tahun 2020 momen Pilkada Serentak, Anaknya Megawati Soekarnoputri Puan Maharani mengeluarkan pernyataan yang tak disukai masyarakat Sumbar.
Saat itu Puan berharap Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila.***