Beredar Rekaman Suara Ketua AKAR Sebelum Mencoba Bunuh Diri Diduga karena PPKM: Saya Sudah Tidak Kuat...

4 Agustus 2021, 16:58 WIB
Ilustrasi bunuh diri lompat dari gedung. /PEXELS/Guilman

CerdikIndonesia - Sebelum mencoba bunuh diri, Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR), GB, merekam sejumlah pesan untuk wartawan, teman, istri serta anaknya.

Seperti diketahui, korban diduga mencoba bunuh diri di depan Balai Kota Bandung yang merupakan kantor Wali Kota Bandung, Oded M Danial.

Ia diduga bunuh diri dengan melukai leher dan perutnya.

Baca Juga: Diduga Stres PPKM Diperpanjang, Ketua Harian Asosiasi Kafe dan Restoran Mencoba Bunuh Diri

Koordinator Pelayanan Medik Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, DR dr Zulvayanti, Sp.OG(K), M.Kes mengatakan, pasien datang ke IGD RSHS pada jam 13.54 WIB diantar oleh PMI.

"Diagnosanya trauma tusuk di perut dan luka tusuk di area leher, ada kecurigaaan percobaaan bunuh diri," tutur Zulvayanti dalam rilisnya, Rabu 4 Agustus 2021.

Berikut rekaman suara GB yang berdurasi 3 menit 34 detik.

"Selamat siang wartawan beserta teman-teman AKAR semuanya, PHRI. Tidak banyak yang bisa saya sampaikan. Saya berharap, saya selaku ketua harian AKAR Jabar berharap PPKM ini bisa memberikan kelonggaran kita khususnya di Kota Bandung beserta daerah lainnya. Sehingga teman-teman insan pariwisata dan lainnya dapat membuka kembali usahanya dengan protokol yang ketat.

Baca Juga: Kabar Baik, Perkembangan Varian Virus Covid-19 Lebih Lambat Dibanding Virus Lain

Pada hari ini luar biasa perjuangan tetapi informasi yang kita ketahui di Kota Bandung khususnya, bahwasanya pemerintah tetap mengikuti anjuran pemerintah pusat. Maka saya harapkan selaku wakil ketua, kita sudah mediasi, kang Yana siap pasang badan tapi sangat disesalkan bahwasanya tapi pemerintah Kota Bandung tetap ikut pemerintah pusat. Tidak berani ambil tindakan yang tepat.

Saya selaku pengurus tetap memberikan terbaik untuk teman-teman, perjuangan belum berakhir. Jika perjuangan terakhir ini saya lakukan sehingga apa yang kita tuangkan dalam sehelai kertas dapat diizinkan dapat di-deal-kan oleh pemerintah sehingga kita bisa dine-in kembali. Saya mendengar keluhan teman-teman sudah nggak kuat.

Saya sudah tidak kuat. Selaku pengurus saya mohon maaf belum bisa memberikan sesuatu yang terbaik buat teman-teman. Percayalah pengorbanan ini mungkin yang terbaik yang bisa kami lakukan selaku pengurus.Kami hanya inginkan dine in saja, yang lainnya hanya mengikuti saja. Mohon maaf sekali lagi semoga perjuangan kita dapat mendapatkan ridho dari Allah.

Untuk anak-anakku mohon maaf kalau ayah belum bisa memberikan yang terbaik. Percayalah tanpa ayah kalian bisa tumbuh jadi anak soleh dan solehah.

Untuk istriku, Bon-bon belum bisa jadi ayah yang baik. Perjuangan ini tetap akan kibarkan bendera putih dan kuning sebagai pengorbanan kita untuk semuanya, terima kasih."

Editor: Susan Rinjani

Tags

Terkini

Terpopuler