Ini yang Sebenarnya Diinginkan Hamas dari Zionis Israel

15 Mei 2021, 10:10 WIB
Api dan asap muncul selama serangan udara oleh Israel di Jalur Gaza selatan, Palestina, Selasa 11 Mei 2021. /Antara/Reuters/Ibraheem Abu Mustafa//

Cerdikindonesia - Seperti yang telah diketahui bahwa saat ini tanah Palestina seolah menjadi sengketa yang sedang diperebutkan oleh orang-orang Islam dan Yahudi.

Perseteruan antara Palestina dengan Israel dimulai sejak tahun 1948 yang kala itu Israel secara sebelah pihak mendeklarasikan berdirinya sebuah negara bernama Israel.

Keberadaan Hamas di Palestina menjadi simbol gerakan perlawanan melawan Zionis Israel yang ingin menguasai Palestina secara utuh.

Lalu, apa sesungguhnya yang diinginkan oleh Hamas?

Baca Juga: Soroti Kelompok Millitan Hamas Palestina yang Berani Tembakan Roket Pada Israel, Siapakah Mereka?

Pada prinsipnya Hamas menolak untuk mengakui kedaulatan negara Israel, dan menginginkan agar tanah Palestina dapat kembali menjadi Tanah Air mereka secara utuh.

Pada tahun 1988, dibawah piagam kelompok militan Islam, Hamas dengan tegas menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menghancurkan Israel dari tanah mereka.

Sekaligus, Hamas memperjuangkan untuk kembali mendirikan Negara Islam Palestina yang telah ditorehkan dalam sejarahnya.

Pada 13 Mei 2021 lalu, tentara Zionis Israel telah menembakan howitzer self-propelled 155mm ke Jalur Gaza dari Sderot kota selatan Israel.

Wilayah yang digempur ini merupakan tepat diantara Meduterania dan Sungai Jordan, yang diklaim wilayah kekuasaan Israel.

Baca Juga: Inilah Penyebab Perang Israel-Palestina Baru-baru ini, Mulai dari Serangan Israel Hingga Roket Hamas

Di pihak lain, Israel menganggap bahwa Hamas harus bertanggung jawab atas setiap serangan yang terjadi dari Jalur Gaza.

Sejak 2007, Mesir telah bekerjasama dengan Israel untuk memblokade perbatasan agar Jalur Gaza yang dikuasai Hamas lumpuh.

Dengan cara seperti itu, Israel dapat mengontrol sebagian besar perbatasan dan wilayah pesisir Gaza.

Bahkan Israel dapat menentukan siapa yang dapat keluar masuk dari Gaza, termasuk barang-barang.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dapat Surat dari Pemimpin Hamas Palestina, Isi Suratnya Sedih Soal Konflik di Palestina

Hamas menuntut Israel agar segera menghentikan segala pembatasan yang mengekang mereka.

Hamas mengklaim bahwa Israel menduduki tanah milik Palestina, dan menolak pendudukan dengan meluncurkan serangan roket dari Gaza.

Padahal, Israel justru membalas sarana tersebut dengan kekuatan yang lebih besar.

Serangan udara Israel dengan menggunakan Jet Tempurnya telah meluluh lantahkan gedung-gedung tinggi dan target lainnya di Jalur Gaza pada Kamis, 13 Mei 2021.

Serangan tersebut terjadi ketika warga Palestina yang sedang khusyu menyambut hari raya Idul Fitri 1442 H.

Serangan udara yang dilancarkan Israel tiada henti, sehingga acara keagamaan yang dirayakan pun berlangsung dengan bentrok melawan tentara Israel.

Baca Juga: Arab Saudi akan Penuhi Normalisasi dengan Israel dengan Syarat Kebebasan Palestina

Serangan Israel bermula pada Senin malam. Akibat serang tersebut, Kementerian Kesehatan Gaza menginformasikan ada sekitar 83 orang yang syahid, termasuk 17 anak-anak.

Kementerian Kesehatan Gaza juga menyampaikan bahwa ada sekitar 480 orang lainya yang terluka akibat serang tersebut.

Serangan balasan dari Hamas dikabarkan menewaskan enam orang Israel.  Menyikapi serangan balik tersebut tentara Israel menyebutkan bahwa  pihaknya telah meningkatkan bala bantuan dari dekat tanah timur kantong itu.

Tentang militer Israel mengklaim bahwa lebih dari 1.600 roket telah diluncurkan oleh tentara Hamas dari Gaza ke Israel selama pertempuran pekan ini.

Mereka menyebutkan bahwa itu merupakan konfrontasi kejam yang dilakukan Hamas kepada beberapa kota di Israel.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Tags

Terkini

Terpopuler