Hari Ini, Kemerdekaan Israel Tepat 14 Mei 1948, Berikut Sejarah Singkatnya

14 Mei 2021, 07:19 WIB
Ilustrasi bendera Israel - Cara Kerja Iron Dome, Sistem Pertahanan Israel yang Hancurkan Roket Hamas di Langit. /Pixabay /PublicDomainPictures

 

Cerdikindonesia - Tepat pada tanggal 14 Mei 1948 lalu, Kepala Badan Yahudi David Ben-Gurion memproklamasikan negara Israel.

Israel merupakan negara Yahudi pertama didunia yang selama 20 abad atau 2.000 tahun lamanya mereka hidup nomaden (berpindah-pindah), dikarenakan tidak memiliki negara secara tetap.

Deklarasi dan penandatanganan deklarasi pembentukan Israel dilakukan oleh Ben-Gurion di Tel Aviv, selanjutnya Ben-Gurion didapuk menjadi perdana menteri pertama yang dimiliki Israel.

Baca Juga: Arab Saudi akan Penuhi Normalisasi dengan Israel dengan Syarat Kebebasan Palestina

Dari tempat pendeklarasian tersebut, gemuruh senjata terdengar. Pertempuran antara orang-orang Yahudi dan Arab terjadi setelah penarikan pasukan Inggris yang sebelumnya sempat terlibat.

Mesir, negara basis umat islam yang bertetangga dengan Palestina ikutserta melancarkan serang udara terhadap Israel malam itu.

Tidak cukup sampai disitu, keesokan harinya, pasukan dari Mesir, Transyordan, Suriah, Libanon, dan Irak menyerbu.

Baca Juga: Akibat Gunung Gundul, Dua Kota Wisata di Parapat Dilanda Banjir Bandang

Dalam situasi mencekam tersebut orang-orang Yahudi tetap dengan perasaan gembira merayakan kelahiran negara baru mereka bernama Israel tersebut.

Situasi itu di tambah lagi dengan kabar bahwa Amerika Serikat (AS) telah mengakui kemerdekaan negara Yahudi tersebut.

Israel memiliki sejarah panjang, terutama dalam gerakan Zionisme yang didirikan pada akhir abad ke-19 oleh orang-orang Yahudi di Kekaisaran Rusia.

Gerakan Zionisme yang telah di galakan selama ratusan hingga ribuan tahun tersebut, bertujuan agar negara Yahudi terbentuk.

Baca Juga: Presiden Jokowi Dapat Surat dari Pemimpin Hamas Palestina, Isi Suratnya Sedih Soal Konflik di Palestina

Selama melakukan gerakan-gerakan Zionisme tersebut, orang-orang Yahudi pernah mengalami berbagai bentuk penganiayaan, misalnya oleh tentara Nazi, Jerman.

Pencetus Negara Israel pertama kali adalah Theodor Herzl, seorang Jurnalis Yahudi-Austria pada 1896.

Menurutnya dengan terbentuknya negara Yahudi merupakan satu-satunya cara agar orang-orang Yahudi terlindungi dari anti-Semitisme.

Palestina yang kala itu berada dibawah Inggris setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa  menyetujui mandat yang diberikan oleh Inggris atas Palestina yaitu  wilayah Palestina adalah "negara orang Yahudi".

Pada tahun 1947, PBB menyetujui adanya pembagian wilayah menjadi dua negara yaitu satu negara Yahudi dan satu negara Arab.

Baca Juga: SADIS! Negara Israel Tolak Bantu Vaksin Corona Untuk Palestina, Hampir 2 Ribu Orang Meninggal

Pada tahun 1948, tepatnya tanggal 14 Mei Israel memproklamasikan kemerdekaan. Hal ini menjadi pemicu peperangannya dengan negara-negara Arab yang menolak adanya rencana pembagian negara.

Orang-orang Palestina dibantu oleh para sukarelawan yang tersebar dari berbagai negara. Mereka sama-sama berperang melawan pasukan Zionis Israel.

Akan tetapi dukungan Amerika Serikat kala itu, menjadi penyebab orang-orang Yahudi mendapatkan kendali penuh atas pembagian wilayah Palestina tersebut.

Tepat pada tahun 1967 atau sering dikenal dengan Perang Enam Hari, Israel kembali terlibat peperangan dengan negara-negara Arab.

Baca Juga: Diserang, Polisi Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Yerrusalem

Mereka meningkatkan keamanan di wilayah-wilayah perbatasan. Israel merebut dari Yordania, Mesir, dan Suriah Kota Tua Yerusalem, Semenanjung Sinai, Jalur Gaza, Tepi Gaza, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan.

Tahun 1979, Israel dan Mesir bersepakat untuk menandatangani perdamanaian dengan mahar Israel akan mengembalikan Sinai asalkan Mesir memberikan pengakuan dan perdamaian kepada negara Israel.

Tahun 1993, Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) bersepakat untuk menandatangani perjanjian perdamaian besar.

Selanjutnya adalah perdamaian Israel dengan Palestina, akan tetapi proses itu terlambat dilakukan. Pemerintahan Palestina ditepi Barat dan Jalur Gaza terus berusaha untuk mendapatkan kembali Tanah Airnya.

Baca Juga: Visa Calling Untuk Warga Negara Israel, Puan Maharani: Pemerintah Harus Cermat Dengan Kebijakan Ini

Tahun 2000, pertempuran besar antara Israel dan Palestina kembali terjadi. Tempatnya yakni di daerah Israel dan wilayah-wilayah pendudukan. 

Perdana Menteri Israel yang saat ini berkuasa Benjamin Netanyahu telah menutarakan niatnya untuk dapat menguasai sebagian wilayah Tepi Barat Palestina.

Perdana Menteri tersebut sangat meyakini bahwa keinginan tersebut akan mendapatkan dukungan dari AS.

Keyakinan tersebut benar adanya. Seorang Duta Besar AS untuk Israel David Friedman menyatakan bahwa AS akan mengakui apabila Israel memenuhi syarat yang ditetapkan

Baca Juga: Puan Maharani Menyebutkan, Kemerdekaan Palestina Menjadi Syarat Normalisasi Hubungan Dengan Israel

Syarat-syarat itu antara lain menyelesaikan pemetaan, menghentikan pembangunan permukiman Israel di Area C yang dikecualikan dari aneksasi, dan ketika Netanyahu setuju untuk bernegosiasi dengan Palestina sesuai dengan rencana perdamaian AS.

Peperangan antara Israel dengan Palestina hingga saat ini belum juga usai, bahkan tepat di penghujung Ramadhan tahun 2021 ini peperangan diantara keduanya sering kali terjadi.

Situasi saat ini pun mengundang berbagai respon dunia. Apa yang terjadi di Palestina merupakan pelanggaran Kemanusiaan yang selama ini dijunjung tinggi.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Tags

Terkini

Terpopuler