Ia tidak merasa begitu beda dengan cara belajar teman-temannya, bahkan Meyer belajar juga bersama teman-teman.
“Saya kadang mengajarkan teman saya ketika belajar bareng sehingga me-recall pelajarannya lagi,” ucap Meyer.
Baca Juga: Jatuh Bangun Gani, Anak Pedagang Kecil yang Raih Cumlaude di Unisba
Kesan Meyer selama empat tahun ITB adalah pertama-pertama TPB, perasaannya masih bahagia masuk ITB.
Setelah tingkat kedua terasa jauh lebih chaos dari tingkat pertama, TA tetap tertunda yang awalnya berencana lulus di bulan Juli dan sempat merasa putus asa.
Merasa keos di tugas-tugas dari mata kuliah. Namun semua itu bisa ia lalui sampai akhirnya lulus dan tetap bisa menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi.
Rencana setelah lulus, awalnya Meyer berpikir untuk melanjutkan studi. Namun, sekarang berpikir untuk bekerja terlebih dahulu 1-2 tahun, lalu melanjutkan studi.
“Lega telah lulus dari ITB. Akhirnya tugas akhir selesai. Bahagia juga dapat membantu orang tua saya yang telah membiayai saya sampai kuliah,” ucap Meyer mengenai perasaannya telah lulus dari ITB.