Mengintip Cara Belajar Jan Meyer Saragih, Peraih IPK Tertinggi ITB

31 Oktober 2021, 11:27 WIB
Jan Meyer Saragih, peraih IPK tertinggi Institut Teknologi Bandung (ITB). /Dok ITB

CERDIKINDONESIA - Setiap orang memiliki gaya dan cara belajarnya masing-masing. Termasuk Jan Meyer Saragih, peraih IPK tertinggi Institut Teknologi Bandung (ITB).

Jan Meyer Saragih merupakan mahasiswa program studi Teknik Informatika. Ia lulus dengan IPK 3,98 dan dinobatkan sebagai mahasiswa peraih IPK tertinggi pada Wisuda Pertama Institut Teknologi Bandung TA 2021/2022.

Lantas apa rahasia dia untuk mendapatkan IPK di kampus bergengsi tersebut?

Baca Juga: Profil Abdul Gafur, Staf Sri Mulyani yang Pidatonya Menggemparkan Boston University

“Awalnya saya tidak menyangka menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi. Perasaan saya awalnya kaget dan tentunya senang juga. Setelah 4 tahun, ternyata saya bisa mendapat IPK tertinggi yang menurut saya merupakan pencapaian yang cukup baik,” ujar Meyer yang menjadi perwakilan wisudawan dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) yang hadir ke Aula Barat.

Meyer mengaku, sebenarnya ia kurang bisa membagi waktu. Meyer juga merasa dirinya kurang aktif dalam organisasi, tidak aktif di UKM, sehingga ia banyak memiliki waktu luang untuk belajar.

Bisa meraih IPK tertinggi tentu bukan perkara mudah. Cara belajar Meyer adalah dengan mencatat pas kelas dan tidak hanya mendengarkan di kelas saja.

Ia merasa bahwa mencatat lebih baik daripada mendengarkan saja.

Selain itu, strategi belajarnya adalah beberapa hari sebelum ujian dibaca kembali catatan yang telah ia buat sebelumnya.

Ia tidak merasa begitu beda dengan cara belajar teman-temannya, bahkan Meyer belajar juga bersama teman-teman.

“Saya kadang mengajarkan teman saya ketika belajar bareng sehingga me-recall pelajarannya lagi,” ucap Meyer.

Baca Juga: Jatuh Bangun Gani, Anak Pedagang Kecil yang Raih Cumlaude di Unisba

Kesan Meyer selama empat tahun ITB adalah pertama-pertama TPB, perasaannya masih bahagia masuk ITB.

Setelah tingkat kedua terasa jauh lebih chaos dari tingkat pertama, TA tetap tertunda yang awalnya berencana lulus di bulan Juli dan sempat merasa putus asa.

Merasa keos di tugas-tugas dari mata kuliah. Namun semua itu bisa ia lalui sampai akhirnya lulus dan tetap bisa menjadi wisudawan dengan IPK tertinggi.

Rencana setelah lulus, awalnya Meyer berpikir untuk melanjutkan studi. Namun, sekarang berpikir untuk bekerja terlebih dahulu 1-2 tahun, lalu melanjutkan studi.

“Lega telah lulus dari ITB. Akhirnya tugas akhir selesai. Bahagia juga dapat membantu orang tua saya yang telah membiayai saya sampai kuliah,” ucap Meyer mengenai perasaannya telah lulus dari ITB.

Editor: Susan Rinjani

Tags

Terkini

Terpopuler