“Pertama, mengenai penguatan teknologi manufaktur 4.0 secara umum, (yaitu) dengan dibantu oleh teknologi baru,” ujar Kang Emil.
Kedua, lanjutnya, adalah mengadakan jurusan Manufaktur Maritim untuk mendukung kualitas SDM yang diproyeksikan menjadi pekerja di Pelabuhan Patimban.
“Saya tidak mau pabrik banyak, tapi pengangguran pun tinggi. Hadirnya Polman (di Cirebon) ini harus menjadi solusi karena Patimban akan menjadi pelabuhan terbesar se-Indonesia,” ucapnya.
Ketiga, Kota Cirebon harus mengoptimalkan sektor ekonomi kreatif khususnya kriya yang akan menjadi daya tarik sebagai pelengkap hadirnya Kampus 2 Polman Bandung.
“Jadi, konveksi manufaktur ini ditujukan untuk maksimalkan kekuatan ekonomi kreatif kriya yang nanti akan dibantu oleh teknologi baru. Jangan sampai pengerjaannya masih manual,” tutur Kang Emil.