Kemendikbud Luncurkan Sentral Pasar Digital Batik Kuklik Batik, Program Apa Itu?

- 4 Oktober 2020, 11:01 WIB
Nadiem Makarim Mmendikbud RI Pidato Hari Kesaktian Pancasila/Sumber/Youtube.com/Mendikbud RI
Nadiem Makarim Mmendikbud RI Pidato Hari Kesaktian Pancasila/Sumber/Youtube.com/Mendikbud RI /

CerdikIndonesia - Batik bukan hanya selembar kain bermotif, bukan hanya hasil sebuah karya dan hasil ketekunan. Di dalam batik terkandung makna filosofis kehidupan rakyat Indonesia, mulai dari lahir hingga kembali ke hadirat Tuhan, mulai dari pengaruh alam sekitar hingga pengaruh zaman.

Baca Juga: Keluarga Korban Bentrokan Maut Mengadu ke Komnas HAM, Apa yang Mengganjal dari Kasus Tersebut?

Demikian ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim saat hadir dalam peringatan Hari Batik Nasional Tahun 2020 secara virtual, di Jakarta, pada Jumat malam (02/10/2020).

Baca Juga: Ini Tanggapan Terawan Usai Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong, Jangan Membuat Kegaduhan

Pada kesempatan ini, Mendikbud secara resmi meluncurkan Sentral Pasar Digital Batik “Kuklik Batik”. “Dengan mengucapkan bismillaalahirrahimaanirrohiim, saya luncurkan Sentral Pasar Digital Batik Indonesia “Kuklik Batik”. Semoga kehadiran Kuklik Batik dapat membawa corak baru dalam upaya pemajuan kebudayaan,” ucap Mendikbud.

Baca Juga: Tagar G30SPKI Trending Twitter, Berikut Beberapa Komentar Netizen
Mendikbud berharap kehadiran pasar digital ini membuka akses seluas-luasnya bagi peminat batik di Indonesia dan mancanegara agar tidak hanya mengangkat perkeonomian tetapi juga mendorong edukasi dan pelestarian batik. “Jadikan insiatif ini sebagai contoh, perbanyak serta kembangkan terus,” ujar Mendikbud.

Baca Juga: Penanganan Covid19, Jokowi: Kesehatan Publik yang Utama Tapi Harus Seimbang dengan Ekonomi

Sentral Pasar Digital Batik Indonesia “Kuklik Batik” diinisiasi oleh Yayasan Canting Batik Indonesia. Yayasan Canting Batik Indonesia bergotong royong dengan para pengrajin batik mengurasi batik-batik yang ada di Indonesia dari para pengrajin serta maestro batik Indonesia.

Baca Juga: WHO Sarankan Masyarakat Olahraga Ringan di Rumah, Seperti Apa Rekomendasinya?

Pada malam ini, untuk pertama kalinya kain batik sepanjang 74 meter yang diberi nama oleh Presiden Joko Widodo sebagai Kain Batik Garuda Nausantara dibentangkan setelah selesai dibuat selama 12 bulan sejak penggoresan malam pertama dicantumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 1 Agustus 2019. Kain batik ini dibuat dengan melibatkan puluhan pembatik dari sentra-sentra batik di nusantara.

Baca Juga: Ayahandanya Meninggal Dunia, Ini Pesan Perpisahan dari Nino Kayam Personel RAN

Kain ini dibuat dengan proses batik halus pada kedua sisi dengan warna alami sepanjang 74 meter tanpa potongan yang melambangkan 74 tahun Indonesia merdeka pada tahun 2019 yang lalu. Dimulai dengan motif Garuda atau Gurdo yang merepresentasikan simbol Garuda Pancasila sebagai Dasar Negera Republik Indonesia. Kemudian diselingi dengan motif batik tradisional lainnya seperti Parang, Kawung, Sekar Jaga dan Sudo Mukti dengan diakhiri dengan motif baru Garuda Nusantara.  

Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Fakboi yang Sering Meramaikan Home Tiktokmu

Kegiatan peringatan Hari Batik Nasional tahun ini diinisiasi oleh Yayasan Canting Batik Indonesia dengan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x