Kultum Ramadhan: Hukumnya Menggosok Gigi di Siang Hari Saat Berpuasa

- 18 Maret 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi kultum Ramadhan
Ilustrasi kultum Ramadhan /Pixabay/Smuldur

Masih membicarakan panduan Quran bagi manusia, khususnya bagi kita yang sudah dewasa. Sebab kehidupan ini sesungguhnya dimulai pada usia 40 tahun. Seperti Nabi Muhammad yang diangkat sebagai Rasul pada usia empat puluh tahun.

Ada enam item dalam ayat Al-Ahqaf: 15 di atas. Kali ini kita membicarakan item dengan topik an a’mala salihan tardhahu (amal saleh yang diridhai Allah).

Pada bulan Ramadhan ini kita dituntut untuk mengerjakan ibadah puasa. Puasa merupakan ibadah yang sifatnya pribadi dan wajib. Dengan coraknya menahan untuk tidak melakukan sesuatu, bukan mengerjakan sesuatu (contoh: shalat, zakat, haji). Dalam menjalankan puasa kita tidak diperkenankan makan, minum, dan berhubungan intim.

Kata siyam dalam Al-Qur’an disebut delapan kali. Salah satunya dengan bentuk saum, yakni dalam QS Maryan ayat ke 26.

فَكُلِی وَٱشۡرَبِی وَقَرِّی عَیۡنࣰاۖ فَإِمَّا تَرَیِنَّ مِنَ ٱلۡبَشَرِ أَحَدࣰا فَقُولِیۤ إِنِّی نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَـٰنِ صَوۡمࣰا فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡیَوۡمَ إِنسِیࣰّا

"Maka makan, minum dan bersenang hatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”

Kata saum pada ayat tersebut tidak berarti puasa. Namun berarti diam atau tidak berbicara. Kondisi diam dalam dunia binatang banyak digunakan oleh hewan-hewan pemangsa sebelum menerkam mangsa. Dengan begitu mereka dalam keadaan seakan-akan tidak terlihat, padahal diam-diam mengumpulkan tenaga. Dan akhirnya, hap, mangsa berhasil ditangkap.

Kondisi ini juga banyak dilakukan oleh orang yang berpuasa. Lantaran mereka tak makan, tak minum. Pada akhirnya mereka akan banyak diam. Seharusnya mereka dapat meniru perilaku hewan yang diterangkan sebelumnya. Berdiam diri dan tak banyak cakap mengumpulkan tenaga. Sehingga power untuk merangkap rida Illahi cukup besar.

Puasa dengan berbagai corak ibadahnya, sema-mata hanya bertujuan untuk menyenangkan Allah (an a’mala salihan tardhahu). Oleh para pakar fikih sudah dirumuskan dalam kitab-kitabnya. Contohnya, ada suatu pendapat yang menganggap bahwa sikat gigi pada siang hari ketika puasa itu makruh.

Tapi mohon maaf, bagi kami hal itu tidak sependapat dengan kami. Bagi kami gosok gigi itu tetap sunah, sebagaimana kesunahan bersih diri. Perbedaan pendapat kami dengan pendapat yang mengatakan gosok gigi itu makruh, ditengarai oleh beda pemahaman hadist yang dijadikan hujah.

Halaman:

Editor: Raqsan Jani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x