Kultum Ramadhan Singkat dengan Judul 'Amalan Ringan yang Berpahala Besar'

- 18 Maret 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi Kultum Ramadhan 2024
Ilustrasi Kultum Ramadhan 2024 /Unsplash.com/Vincentiu Solomon

Ini menunjukkan bahwa semakin besar perjuangan kita di dalam melakukan suatu ibadah, semakin besar pahalanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.

4. Yang lebih berkesan di hati

Di antara kiat agar mendapatkan pahala yang besar yaitu ibadah yang lebih berkesan dan mengokohkan hati, itu lebih utama. Imam Ahmad pernah ditanya tentang amal apa yang paling utama wahai Abu Abdillah? Kata Imam Ahmad: “Coba kamu lihat, mana yang lebih berkesan di hati kamu, maka itulah yang paling utama.”

Ada orang berdzikir, yang satu baca Qur’an, yang satu membaca “Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar“. Pada asalnya membaca Al-Qur’an adalah dzikir yang paling utama. Tapi suatu keadaan misalnya kalau dia baca Qur’an dia kok kurang khusyu’, tapi kalau dia membaca “Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar” ternyata dia lebih khusyu’, lebih mengena di hati, maka pada waktu itu, membaca “Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaaha Illallah, Allahu Akbar” lebih utama daripada membaca Al-Qur’an walaupun pada asalnya membaca Al-Qur’an lebih utama daripada membaca dzikir-dzikir tersebut.

5. Perhatikan hukum-hukumnya

Di antara kiat agar kita bisa mendapatkan pahala yang jauh lebih besar, yaitu kita hendaknya memperhatikan hukum-hukumnya. Misalnya yang satu wajib yang satu sunnah, jangan kita dahulukan yang sunnah sehingga akhirnya melalaikan yang wajib. Tapi hendaknya yang wajib kita dahulukan daripada yang sunnah. Kalau ternyata bertemu dua kewajiban, kita lihat mana yang lebih besar maslahatnya.

Demikian kita beramal, supaya kita bisa mendapatkan pahala yang lebih besar. Tertipu ya akhi, ketika ada seseorang disibukkan dengan yang sunnah lalu dia tinggalkan yang lebih wajib dari itu.

Ada seorang wanita, dia membela-bela dzikir pagi dan petang. Tapi ia lalaikan suaminya, ia lalaikan anaknya, padahal seorang wanita lebih wajib untuk melayani suaminya. Maka kita katakan orang ini tertipu. Kenapa demikian? Karena ia mendahulukan yang sunnah, tapi melalaikan yang wajib. Ini perkara yang tidak diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kenapa? Karena yang wajib lebih utama disisi Allah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman dalam hadits Qudsi:

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ

“Tidaklah seorang hamba bertaqarrub kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa yang Aku wajibkan kepadanya.” (HR. Bukhari)

Halaman:

Editor: Raqsan Jani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x