Sejak saat itu, organisasi gerakan Kepanduan di Indonesia pun terus berkembang, hingga akhirnya masuk ke lingkup nasional mulai tahun 1923, yang ditandai dengan didirikannya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung dan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) di Batavia atau Jakarta.
Setelah tiga tahun dua organisasi tersebut berjalan, akhirnya pada tahun 1926 NPO dana JIPO bergabung menjadi sebuah organisasi besar bernama Nationale Padvinderij Organisatie, atau yang disebut dengan INPO.
Organisasi gerakan Kepanduan itu pun berjalan dan berkegiatan secara aktif, sampai akhirnya masuk periode kepemimpinan Presiden Soekarno.
Saat itu, Presiden Soekarno memiliki keinginan untuk menyatukan seluruh gerakan Kepanduan di Indonesia.
Dan akhirnya, keinginan itu terealisasikan dengan nama Pramuka, yang disahkan pada 14 Agustus 1961.
Baca Juga: Lirik Lagu Hymne Pramuka: Menyambut Hari Pramuka Ke-61 pada 14 Agustus 2022
Sejak saat itu, nama Pramuka secara resmi sudah bisa digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia dan tanggal 14 Agustus juga secara resmi menjadi peringatan Hari Pramuka.
Gerakan Pramuka ini pada dasarnya ditujukan untuk mendidik pemuda dan pemudi Indonesia, dari semua jenis usia serta kalangan agar meningkatkan rasa cinta tanah air dan bela negara.
Tidak hanya itu, Sri Sultan Hamengkubuwono IX pun mencetuskan istilah Pramuka, karena terinspirasi dari kata Poromuko yang artinya pasukan terdepan dalam perang.