Sejarah Hari Dokter Nasional 24 Oktober 2021 hingga Perannya di Masa Kemerdekaan dan Pandemi Covid-19

- 22 Oktober 2021, 09:09 WIB
ilustrasi dokter suntik vaksin.
ilustrasi dokter suntik vaksin. /pixabay.com/fernando zhiminaicela

Selanjutnya pada 30 Juli 1950, atas usul Dr Seni Sastromidjojo, PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) & DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia) mengadakan satu pertemuan yang menghasilkan “Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI)”, yang diketuai Dr Bahder Djohan.

Puncaknya tanggal 22-25 September 1950, Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar di Deca Park yg kemudian diresmikan pada bulan Oktober.

Dalam muktamar IDI itu, Dr Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI pertama.

Pada 24 Oktober 1950, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.

Baca Juga: Rachel Vennya Terancam Dipenjara Gara-gara Kabur dari Karantina, Kekasih Masih Bungkam, Kenapa?

Pada tanggal itulah ditetapkan hari jadi IDI yang juga diperingati sebagai Hari Dokter Nasional di Indonesia.

Peran dokter sangat besar bagi Indonesia. Di masa penjajahan hingga awal kemerdekaan, dokter tak hanya membantu menyembuhkan pasien.

Banyak di antara mereka membantu perjuangan pahlawan Indonesia dan mengurusi politik dalam negeri.

Saat ini, di masa pandemi Covid-19, dokter menjadi ujung tombak bersama tenaga kesehatan (nakes) lainnya.

Perjuangan mereka luar biasa. Mereka tidak kenal lelah untuk berjuang, bahkan mengorbankan nyawa.

Halaman:

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x