SEJARAH dan Makna Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Perlawanan Indonesia Terhadap Ideologi Komunis

- 1 Oktober 2021, 07:02 WIB
Ilustrasi hari kesaktian Pancasila.
Ilustrasi hari kesaktian Pancasila. /kolase: Alen/Seputalampung/Stockvault

CerdikIndonesia - 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini dilakukan agar masyarakat memahami sejarah bangsa.

Masyarakat juga mesti memahami bagaimana Pancasila sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan negara.

Seperti diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2020: Sejarah Singkat, Fakta-fakta, hingga Makna 2 Peringatan, terdapat dua peringatan terkait Pancasila di Indonesia.

Pertama, 1 Juni sebagai hari kelahirannya dan 1 Oktober yang ditetapkan sebagai hari kesaktiannya.

Baca Juga: Lirik, Arti, dan Makna Lagu Genjer-Genjer, yang Didentikkan dengan G30SPKI

Namun Mengapa Pancasila sakti?

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari jurnal penelitian Universitas Riau, beberapa kali perjuangan Indonesia mencoba 'diganggu' oleh berbagai golongan yang anti terhadap prinsip-prinsip falsafah Pancasila.

Tak sedikit usaha dilakukan untuk mempertahankan Pancasila hingga akhirnya diakui sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.

Pancasila pun pada hakekatnya merupakan suatu jalan pikiran dan dasar falsafah hidup bangsa Indonesia.

Nilai yang tercakup di dalamnya tak dapat dipisahkan sebab telah menjadi kepribadian bangsa Indonesia sejak dulu dan terus berkembang hingga kini.

Maka alasan dibalik kesaktian tersebut memiliki makna penting bahwa Pancasila adalah dasar negara yang tak boleh diubah oleh siapapun.

Baca Juga: Sinopsis Film Pengkhianatan G30S PKI, Pembunuhan Keji Para Jenderal Pahlawan Revolusi

Makna 2 Peringatan Pancasila

Berdasarkan laporan dari laman News Unair, Dosen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR), Arya Wanda Wirayuda menjelaskan alasan adanya dua peringatan Pancasila di Indonesia.

Menurutnya, Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada 1 Oktober 2020 diperingati karena ideologi Pancasila kembali dikuatkan oleh pemerintah pasca peristiwa G30S.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, hari besar itu adalah legitimasi pemerintah mengembalikan Pancasila pada ideologi negara dan menolak paham selain Pancasila.

Sedangkan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni memiliki sejarah awal pembentukan ideologi negara oleh BPUPKI pada tahun 1945.

Meski sama-sama berhubungan dengan Pancasila namun dua hari tersebut memiliki makna berbeda.

"Hari Kesaktian Pancasila dapat dikatakan mitologisasi pemerintah untuk menguatkan Pancasila," ujarnya.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober

Sejarah singkat Hari Kesaktian Pancasila berkaitan dengan peristiwa 30 September 1965 yang dikenal pula sebagai insiden Gerakan 30 September (G30S).

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari jurnal penelitian Universitas Adi Buana Surabaya, saat itu terdapat kabar bahwa insiden G30S merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis.

Terdapat beberapa perwira Angkatan Darat dan sejumlah orang lainnya dibunuh oleh oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta atau perebutan kekuasaan.

Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Hari Kesaktian Pancasila resmi ditetapkan yakni 1 Oktober 1965.

Setiap 30 September pun umumnya bendera dinaikkan setengah tiang untuk menghormati sejumlah perwira yang meninggal dunia pada insiden tersebut.

Pada 1 Oktober, bendera kemudian dikibarkan secara penuh dan terdapat peringatan upacara Hari Kesaktian Pancasila yang biasanya diikuti oleh para pejabat negara.

Hari Kesaktian Pancasila kini dijadikan sebagai momentum perdamaian di Indonesia ketika kasus kekerasan ataupun kerusuhan marak terjadi.***

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah