Ini DIa Kaitan Cytokine Storm dan COVID-19

- 19 September 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi batuk darah
Ilustrasi batuk darah /Pexels/cottonbro

Seperti yang sudah dijelaskan, gangguan kesehatan ini terjadi akibat abnormalitas respons sistem kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit.

Saat SARS-CoV-2 menyerang paru-paru, sitokin akan menuju organ pernapasan dan mengikatkan diri pada reseptor sel.

Nantinya, sel-sel kekebalan tubuh akan menyusul ke paru-paru untuk mulai melakukan perlawanan terhadap virus.

Normalnya, sitokin akan berhenti bekerja saat sel imun tiba di paru-paru yang terinfeksi. Namun, dalam kasus badai sitokin, protein ini akan terus mengirimkan sinyal yang menyebabkan sel-sel kekebalan datang terus-menerus padahal infeksi sudah mereda.  

 Baca Juga: LINK NONTON Lovers of the Red Sky Episode 7 Subtitle Indonesia: Kedekatan Pangeran Yangmyeong & Cheon Gi

Dalam kondisi normal, peradangan yang terjadi sebenarnya merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit.

Akan tetapi, sel kekebalan yang datang secara berlebihan membuat peradangan ekstrem pada paru-paru.Peradangan tersebut bahkan dapat tetap terjadi kendati infeksi virus sudah berhasil diatasi.

Menurut ahli virologi dan imunologi dari Georgia State University, Mukesh Kumar, PhD, kondisi ini  dapat menyebabkan kematian sel dan jaringan pada paru-paru.

Baca Juga: SATGAS MADAGO RAYA Bombardir Kelompok Mujahidin Indonesia Timur, Ali Kalora dan 1 Pengikut MIT Ditembak Mati

Itu sebabnya, badai sitokin ini sangat berbahaya bagi penderita COVID-19 sehingga memerlukan penanganan khusus.Penyebab badai sitokin sendiri hingga saat ini belum diketahui.

Halaman:

Editor: Kurniawan Rio


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x