Mirip Bipolar, Yuk Tahu Lebih Jauh Apa itu Borderline Personality Disorder dan Apa Bahaya dari Gangguan ini!

9 November 2022, 10:42 WIB
Small Plate with Borderline Personality Disorder BPD words. /designer491/Getty Images/iStockphoto

Cerdik Indonesia - Borderline personality disorder atau gangguan kepribadian ambang adalah salah satu penyakit mental yang bisa mempengaruhi cara berpikir dan cara pandangnya terhadap dirinya dan orang lain.

Atau dalam kata lain penderita borderline personality disorder ini selalu memiliki pemikiran atau perasaan negatif tentang dirinya dan orang lain, sehingga mempengaruhi aspek kehidupannya.

Pikiran tersebut akan membuat penderitanya merasa terganggu karena dapat menimbulkan perasaan takut, cemas, marah, impulsif dan lain-lain.

Baca Juga: Menu Sarapan untuk Diet Terbaik, Terbukti Dapat Menurunkan Berat Badan Secara Efektif

Borderline Personality Disorder (BPD) biasa ditemukan pada awal-awal kepribadian itu terbentuk yaitu di usia 18 tahun atau bahkan di bawah itu. Namun, di awal hanya akan muncul gejala-gejala seperti mood swing, impulsif, dan sulitnya mengelola emosi.

Untuk penyebab BPD ini sendiri, hingga saat ini belum diketahui pastinya. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat memicu terjadinya BPD, yaitu :

  • Genetik/turununan. Adanya riwayat keluarga kandung yang mengidap borderline personality disorder.
  • Perubahan zat kimia pada otak, contohnya zat kimia serotonin. Perubahan atau penurunan fungsi serotonin untuk mengendalikan suasana hati seseorang bisa memicu terjadinya gangguan kepribadian ini.
  • Trauma. Trauma diduga menjadi faktor utama penyebab borderline personality disorder. Contohnya seperti masa kecil yang tidak menyenangkan, pelecehan seksual, kekerasan fisik ataupun mental, dan lain-lain.

Terkadang, gejala dari BPD dianggap hal yang sama dengan bipolar. Namun, perbedaan dari bipolar dan BPD adalah penderita BPD memiliki hubungan interpersonal yang buruk dan lebih banyak mood swing dibanding pengidap bipolar.

Baca Juga: RESMI, Timor Leste Bergabung ke 11, Berikut Daftar Negara yang Bergabung di Organisasi ASEAN Asia Tenggara

Perubahan antara emosi menjadi depresi terjadi dalam tempo yang cukup cepat. Namun, ada hal yang menjadi ciri khas dari penyakit BPD ini adalah, pengidap memiliki kondisi sering menyakiti dirinya sendiri (selfharm) sebagai bagian dari usaha untuk membuat rasa lebih nyaman dalam dirinya.

Kok bisa ya merasa nyaman, kan berbahaya ?

Yups, tentu sangat berbahaya hingga di beberapa kasus menyebabkan kematian. Di sisi lain, selfharm dilakukan karena penderita BPD memiliki kondisi dimana ia kesulitan untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan seperti, kesulitan untuk menerima penolakan, sering merasa dirinya tidak berguna, dan selalu merasa bersalah.

Sehingga, melukai dirinya sendiri adalah salah satu jalan keluar agar mereka tetap merasa nyaman.

Baca Juga: PROFIL LENGKAP Letitia Michelle Wright Pemeran Utama Black Panther 2 Yang Pernah Geger Otak Pada Saat Syuting

Gejala borderline personality disorder lainnya adalah :

  • Suasana hati yang mudah berubah (mood swing) secara tiba-tiba. Para penderitanya pun memiliki emosi yang tidak terkendali. Rasa cemas, benci, dan sedih secara berlebihan membuat penderitanya sulit mengendalikan diri.
  • Takut akan penolakan dan ditinggalkan, sehingga penderitanya sering mengambil keputusan ekstreme agar membuat dirinya nyaman.
  • Bertindak impulsif yang membahayakan dan mudah kecanduan akan hal-hal tertentu. Seperti kecanduan untuk meminum minuman beralkohol, berhubungan seks beresiko, hingga judi.
  • Sering merasa khawatir akan orang sekitar tidak menyukai dirinya.
  • Depresi

Lalu, apakah bisa sembuh ?

Penyakit mental yang cukup serius seperti borderline personality disorder, perlu mendapatkan penanganan secara tepat. Bisa dengan langsung berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater terdekat agar mendapatkan penanganan yang tepat, seperti pemberian obat dan psikoterapi.

Apabila gejala yang ditimbulkan cukup parah, seperti jika penderitanya sudah melakukan percobaan bunuh diri, maka penderita borderline personality disorder tersebut akan direkomendasikan untuk rawat inap oleh dokter.

Faktor dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar pun sangat berpengaruh untuk kesembuhannya loh !

Jadi, jika kalian merasakan gejala borderline personality disorder di atas, yuk langsung hubungi dokter ! Jangan self diagnose yaa.***

 

 

 

Editor: Kurniawan Rio

Tags

Terkini

Terpopuler