Apakah Rokok Elektrik Aman Digunakan? Baca Penjelasannya

19 September 2021, 20:46 WIB
Rokok elektrik (vape) dan rokok konvensional /

CERDIKINDONESIA- Rokok elektrik atau disebut juga dengan vape semakin hari semakin digandrungi, terlebih di kalangan usia dewasa muda.

Beberapa orang menyebutkan bahwa rokok elektrik jauh lebih bergaya dan lebih aman dibanding rokok tembakau. Namun, hingga kini pro dan kontra hal ini masih saja diperdebatkan.

Sebenarnya, vape dianggap lebih aman karena tidak memiliki kandungan tembakau. Meski begitu, belum ada studi yang membuktikan bahwa rokok elektrik ini tidak berisiko.

Baca Juga: Ini DIa Kaitan Cytokine Storm dan COVID-19

Vape sendiri merupakan alat yang dinyalakan dengan menggunakan batre dan sangat mirip dengan rokok tembakau.

Namun, tidak seperti rokok yang terbuat dari daun-daun tembakau yang dibungkus, vape terdiri dari tabung yang berisi cairan nikotin, perasa buah, dan bahan kimia lainnya.

Vape bekerja dengan cara memanaskan cairan di dalam tabung, lalu mengubahnya menjadi uap. Selain pada bentuknya, perbedaan mendasar dari kedua jenis rokok ini adalah kandungan tembakau.

Baca Juga: Kekurangan Persib Usai Dipaksa Imbang Bali United 2-2

Vape tidak memiliki kandungan tembakau seperti rokok tradisional. Namun, hal itu tidak menjadi tolok ukur bahwa vape lebih aman dibandingkan dengan rokok.

Pasalnya, bukan hanya kandungan tembakau yang bisa meningkatkan risiko terinfeksi penyakit serius, penggunaan vape dalam jangka panjang juga disebut bisa meningkatkan risiko yang sama.

Maka dari itu, penggunaan vape pun sebaiknya diwaspadai, terutama pada remaja dan orang yang rentan terserang penyakit.

Baca Juga: LINK NONTON Lovers of the Red Sky Episode 7 Subtitle Indonesia: Kedekatan Pangeran Yangmyeong & Cheon Gi

Meski tidak mengandung tembakau, beragam kandungan lain yang ditemukan dalam isian vape nyatanya juga bisa memicu penyakit.

Guna mengetahui apakah rokok elektrik aman digunakan, cari tahu dulu bahan-bahan yang terkandung dalam cairan isi rokok elektrik berikut ini:

  1. Nikotin

Rokok elektrik juga mengandung nikotin di dalamnya yang dapat menyebabkan kecanduan. Jika kebiasaan mengisap rokok elektrik dihentikan, maka penggunanya bisa mengalami depresi atau uring-uringan.

Baca Juga: LINK NONTON dan Sinopsis Series Squid Game: Permainan dengan Taruhan Nyawa

Selain itu, nikotin juga tidak baik bagi kesehatan paru-paru karena dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen, dan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.

 

  1. Propilen Glikol

Zat lain yang terkandung dalam rokok elektrik adalah propilen glikol. Sebenarnya, zat ini tidak berbahaya untuk dikonsumsi karena memang banyak ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti popcorn, es krim, salad, dan lain-lain.

Namun, uap dari zat tersebut dapat membuat mata iritasi dan berbahaya jika dikonsumsi oleh pengidap asma, karena dapat membuat penyakit asma semakin sering kambuh.

Baca Juga: BENARKAH Pemilik Rekening Bank Mandiri Cair BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan? Begini Cara Cek Penerima

  1. Gliserin

Gliserin berbentuk cairan kental yang tidak berbau, tidak berwarna, dan rasanya manis.

Meskipun aman dikonsumsi, belum ada penelitian lebih lanjut tentang dampak yang muncul jika dihirup secara berlebihan.

Selain zat di atas, kandungan lain pada vape, seperti formalin, asetaldehida, akrolein, timah, timbal, dan merkuri, ternyata dapat membentuk aerosol yang berbahaya bagi kesehatan jika dipanaskan.

Baca Juga: KARYAWAN PUNYA REKENING BANK HIMBARA dan BANK MANDIRI? Begini Cara Cek Penerima BSU Karyawan Secara Praktis

  1. Perisa

Rokok elektrik memiliki berbagai rasa yang akan membuat harum uap yang dihembuskan. Namun, di balik rasa enak dan unik yang dihasilkan, terkandung satu zat yang berbahaya, yaitu diasetil. Jika zat diasetil dihirup, maka bisa menyebabkan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).***

 

Editor: Kurniawan Rio

Tags

Terkini

Terpopuler