Mahasiswa Unpad Kembangkan Detergen Ramah Lingkungan, Ini Kelebihan dan Manfaatnya

24 Agustus 2021, 08:19 WIB
Gedung Rektorat Unpad. Saat ini, Unpad membuka pendaftaran untuk progran Sarjana Terapan. Pendaftarannya ditutup pada Senin, 5 Juli 2021.* /Unpad.ac.id/DOK Unpad/

CerdikIndonesia - Prestasi kembali diraih Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad). Kali ini berkat pengembangan detergen ramah lingkungan.

Mereka adalah mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Unpad Riska Kurniawati. Ia meraih penghargaan tingkat internasional pada ajang “International Fair of Youth Research and Education (IFYRE) 2021” yang digelar virtual oleh Indonesia Scientific Society, Sabtu 21 Agustus 2021.

Pada ajang tersebut, Riska memperoleh Diploma dengan predikat “Excellent” untuk proyek riset yang diajukan.

Baca Juga: Jatuh Bangun Gani, Anak Pedagang Kecil yang Raih Cumlaude di Unisba

Proyek riset tersebut berjudul “Eco-Detergent: Biodegradable Detergent from Corn Stover (Zea mays L.) and Lerak Fruit (Sapindus rarak DC) as a Water Friendly Solution”.

Pada karya ilmiah tersebut, Riska bersama dosen pembimbing Dr. Budi Irawan, M.Si., mengembangkan detergen ramah lingkungan yang dapat terurai secara hayati (biodegradable) dari kombinasi brangkasan jagung dan buah lerak.

Pengembangan riset ini dilakukan guna mengganti penggunaan detergen kimia untuk kehidupan sehari-hari. Berdasarkan tinjauan awal, detergen kimia menjadi salah satu agen yang bisa mencemari air secara berkelanjutan.

Kandungan zat kimia pada detergen bisa menimbulkan keracunan dan kematian organisme hidup di air, menyebabkan peristiwa eutrofikasi, hingga mampu menurunkan kadar kualitas air.

Baca Juga: Profil Abdul Gafur, Staf Sri Mulyani yang Pidatonya Menggemparkan Boston University

Selain itu, air yang tercemar detergen akan berbahaya bila digunakan untuk kepentingan hidup manusia.

Dalam keterangan tertulis kepada Kantor Komunikasi Publik Unpad Riska menjelaskan, kombinasi brangkasan jagung dan buah lerak yang mengandung saponin sebagai agen surfaktan yang dapat digunakan sebagai pembersih alami dan dapat terdegradasi.

Metode riset yang digunakan adalah ekstraksi untuk menghasilkan komponen cairan, uji busa, uji stabilitas busa, dan uji keasaman.

Dari pengujian yang dilakukan, kandungan saponin pada buah lerak sebesar 28% dengan tinggi buih tertinggi 2,7 cm pada tabung reaksi.

Kadar keasaman pada larutan lerak adalah 5, sedangkan kadar keasaman pada busa lerak adalah 6 dan busa brangkasan jagung sebesar 5.

Hasil ini menunjukkan bahwa detergen cair dari brangkasan jagung dan buah lerak dapat digunakan sebagai produk ramah lingkungan dan berpotensi menjadi detergen biodegradable di masa depan.

Ajang IFYRE 2021 merupakan kompetisi ilmiah tingkat internasional yang diikuti oleh para peneliti profesional, mahasiswa Sarjana, hingga siswa sekolah menegah atas dari seluruh dunia.

Setiap peserta yang terpilih berkesempatan mempresentasikan penelitiannya di hadapan panelis. Setiap presenter akan dinilai berdasarkan tiga predikat, yaitu “Excellent”, “Very Good”, dan “Good Research Project”.

Tahun ini, ajang IFYRE 2021 diikuti oeh 36 tim terpilih untuk mempresentasikan proyek penelitiannya.

Riska berkesempatan menjadi presenter bersama 15 presenter lain dari Indonesia, Meksiko, Rusia, Turki, Nepal, dan Irak. Sementara tim panelis yang hadir terdiri dari 23 orang dari kalangan akademisi.

Editor: Susan Rinjani

Tags

Terkini

Terpopuler